Page 13 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 13
"Kantor cabang sekarang lagi mengumpulkan data nomor rekening peserta tersebut via HRD
(perusahaan pemberi kerja)," jelas Utoh dikonfirmasi, Selasa (11/8/2020).
"Data yang disampaikan BP Jamsostek kepada pemerintah merupakan data peserta aktif
dengan upah di bawah Rp 5 juta, berdasarkan upah pekerja yang dilaporkan dan tercatat di BP
Jamsostek," kata dia lagi.
Meski pendataan dilakukan BP Jamsostek, lanjut Utoh, data karyawan swasta penerima bantuan
langsung tunai ( BLT ) tersebut akan diverifikasi pemerintah agar benar-benar tepat sasaran.
"Pemerintah juga akan melakukan validasi ulang terkait data yang disampaikan oleh BP
Jamsostek untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran. Hal ini dilakukan karena sumber dana
bantuan subsidi gaji ini berasal dari alokasi anggaran dari pemerintah," ujar Utoh.
Pihaknya berharap, selama proses pendataan penerima bantuan Rp 600.000 untuk karyawan
swasta tersebut, pihak perusahaan bisa proaktif menyediakan data peserta BP Jasmsostek yang
bisa menerima BLT.
"Saat ini BP Jamsostek dalam proses mengumpulkan data nomor rekening peserta yang
memenuhi kriteria dimaksud melalui kantor cabang di seluruh Indonesia," ungkap Utoh.
"Diharapkan pemberi kerja (perusahaan) dan tenaga kerja ikut proaktif menyampaikan data
nomor rekening dimaksud sesuai skema dan kriteria pemerintah," tambah dia.
Utoh juga meluruskan informasi keliru yang beredar di masayarakat, di mana syarat menerima
bantuan tunai salah satunya dengan mendatangi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan dengan
membawa fotokopi buku tabungan dan kartu kepesertaan.
"Itu tidak benar (harus mendaftarkan diri langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan).
Dorong HRD-nya untuk report nomor rekening," terang Utoh.
Untuk menjalankan BLT ini, pemerintah menggunakan data yang tercatat di BPJS
Ketenagakerjaan. Pemerintah pun mengatakan, ada sekitar 13,8 juta tenaga kerja formal dengan
gaji di bawah Rp 5 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Dilansir dari Kontan, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin
pada Jumat (7/8/2020). Dia mengatakan, data ini akan divalidasi dan diverifikasi dalam waktu
dekat.
"Insya Allah dalam dua minggu ini kami akan bisa mengumpulkan dan memverifikasi nomor
rekeningnya sehingga bantuannya, mekanismenya akan langsung disampaikan secara tunai,"
terang Budi.
Budi juga mengatakan, data yang digunakan mengacu pada data BPJS Ketenagakerjaan karena
data tenaga kerja lengkap, mulai dari nama dan alamat, apakah tenaga kerja masih membayar
iuran BPJS Ketenagakerjaan, di mana tempatnya bekerja hingga berapa lama dia bekerja.
Adapun kriteria penerima bantuan subsidi gaji ini merupakan tenaga kerja formal dengan gaji di
bawah Rp 5 juta, aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, dan tidak termasuk pegawai BUMN
dan pemerintah.
Pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran Rp 33,1 triliun untuk bantuan subsidi gaji ini.
Penerima bantuan akan mendapatkan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, yang mana
penyalurannya akan dilakukan dalam dua tahap. Penyaluran bantuan ini akan dilakukan pada
kuartal III dan IV-2020.
12