Page 181 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 181

Anggota  Komisi  D  DPRD  Jakarta,  Justin  Adrian  mendorong  masyarakat  aktif  melaporkan
              pelanggaran protokol kesehatan di tempat kerjanya.
              Partisipasi  aktif  masyarakat  diharapkannya  meningkat  karena  personel  Pemprov  Jakarta  tak
              mungkin mengawasi seluruh perkantoran di Ibu Kota karena keterbatasan jumlah.

              Justin  memperkirakan,  pasien  positif  covid-19  dari  klaster  perkantoran berpotensi  meningkat
              karena  ada  indikasi  sejumlah  perusahaan  menutup-nutupi  kasus  untuk  menghindari  sanksi
              denda serta kewajiban tes massal yang membebani biaya operasional.

              Menurut dia, kondisi ini membuat karyawan perkantoran dalam posisi terjepit. Di satu sisi mereka
              bergantung pada perusahaan untuk tetap bekerja dan mendapatkan penghasilan, namun di sisi
              lain mereka harus mengambil risiko terpapar infeksi Covid-19 serta mempertaruhkan kesehatan
              mereka dan keluarga.

              "Kami  mendesak  Pemprov  DKI  Jakarta  memberi  jaminan  keamanan  dan  perlindungan  bagi
              karyawan yang melapor adanya pelanggaran PSBB di kantor mereka," harapnya.

              Jumlah perusahaan di Jakarta, lanjutnya, ada ribuan, sehingga tidak mungkin bisa disidak satu
              per satu. Makanya diminta karyawan aktif melaporkan dengan jaminan tidak boleh ada intimidasi
              atau pemutusan hubungan kerja bagi mereka yang melapor.

              Justin mengklaim kerap mendapatkan pengaduan dari karyawan yang ingin melaporkan kondisi
              kantornya, tetapi tidak mau identitasnya diketahui agar tidak mendapat masalah di tempat keija.
              Menurutnya, masih banyak pengelola kantor yang menutupi kasus positif untuk menghindari
              stigma negatif.

              Selain itu, kasus positif ditu-tup-tutupi untuk melindungi perusahaan meski harus mengancam
              kesehatan para kar-

              yawan dan juga keluarga mereka.
              Dia menegaskan, seharusnya setiap karyawan memiliki hak untuk melaporkan kondisi kantornya
              tanpa melalui birokrasi atau pihak kantor.

              "Harus ada mekanisme bagi karyawan untuk melindungi dirinya sendiri. Mekanisme ini juga agar
              perusahaan terlindungi. Jika karyawan tidak disediakan jalur untuk melapor yang terjadi malah
              informasi simpang siur dan merugikan perusahaan," katanya.

              34 Perkantoran Ditutup

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi  dan  Energi  (Dis-nakertransgi)  DKI  Jakarta  Andri
              Yansyah mengungkapkan, ada 34 kantor yang ditutup sementara.

              "Sebanyak  34  perkantoran  ditutup  karena  ada  karyawannya  positif  covid-19,"  kata  Andri,
              kemarin.  Andri  mengungkapkan,  34 perusahaan  yang  ditutup  tersebut  tersebar  di  lima  Kota
              Administrasi Jakarta.

              Dia menuturkan, Disnaker-transgi saat ini tengah melakukan pemantauan terhadap kawasan
              perkantoran lantaran tingginya risiko penularan Covid-19 di kawasan tersebut.

              Sejumlah perkantoran yang terdapat kasus positif maupun melanggar protokol kesehatan Covid-
              19

              akan ditindak berupa penutupan sementara oleh jajaran Disnakertrans dan Energi Provinsi DKJ
              Jakarta.

                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186