Page 177 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 177

"Program  ini  bagus  karena  yang  Indonesia  perlukan  memang  program  yang  siap  sedia  dan
              menampung pengangguran," ujar Fithra.
              Meski demikian, dia berpendapat pemerintah juga perlu meningkatkan intervensi dari sisi suplai
              bagi pelaku industri.

              Sejauh ini, pemerintah telah mengguyur sejumlah kebijakan baik insentif fiskal dalam bentuk
              stimulus  perpajakan  maupun  nonfiskal  dalam  bentuk  berbagai  relaksasi  regulasi,  guna
              menangani masalah daya beli dan penyaluran hasil produksi di sektor hulu seperti pertanian,
              peternakan, perikanan, serta indus-tri-industri pengolahnya.

              Menurut Fithra, dari sisi perencanaan, insentif-insentif yang telah dicanangkan pemerintah dapat
              dikatakan cukup baik. Namun, di level eksekusi, program-program tersebut masih perlu dibenahi,
              terutama dalam hal koordinasi.

              "Koordinasinya  harus  ditingkatkan  dengan  melibatkan  instansi  seperti  Badan  Pengawan
              Keuangan (BPK) dan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) serta harus ada Peraturan Menteri
              Keuangan (PMK) yang disesuaikan dengan kondisi," lanjurnya.

              Di  sisi  lain,  Wakil  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Shinta  W.  Kamdani
              berpendapat, meski subsidi gaji direalisasikan, konsumsi masyarakat tidak akan otomatis naik
              secara  agregat  karena  tingkat  pengangguran  masih  tinggi.  Terlebih,  penyaluran  subsidi  gaji
              butuh waktu setidaknya satu bulan untuk sampai di tangan penerima.

              "Jadi, kemungkinannya masih 50:50 untuk bisa keluar dari resesi. Untuk itu, kami [pengusaha]
              meminta pemerintah meningkatkan kelancaran pendistribusian stimulus kepada pelaku usaha
              dan masyarakat yang membutuhkan agar ekonomi nasional terus bergerak," tutur Shinta. m

              "Kemungkinannya masih 50:50 untuk bisa keluar dari resesi."
              MENYIKAPI STIMULUS

              Pemerintah akan membahas kebijakan anyar terkait dengan pemulihan geliat sektor riil yang
              terdampak  pandemi  Covid-19.  Kebija-kan-kebijakan  sebelumnya  yang terimplementasi  dalam
              sejumlah stimulus, seperti program PEN bagi sektor UMKM dan jaminan pinjaman bagi korporasi,
              dinilai belum mampu menjadi jawaban atas krisis yang melanda akibat belum membaiknya daya
              beli masyarakat.

              Sumber: Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik (BPS), 2020 SISMS/RADITYO EKO

              Stimulus yang Digelontor Pemerintah bagi Pengusaha dan Masyarakat Terdampak Pandemi:

              1. Tambahan bantuan sosial untuk program keluarga harapan (PKH) berupa beras 15 kg.

              Anggaran: Rp4,6 triliun
              Target penerma: 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM)

              2. Subsidi gaji bagi karyawan dengan penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan

              Anggaran: Rp37f7 triliun Target penerima : 15,72 juta pekerja

              3. Pengurangan beban tagihan listrik bagi industri.

              Anggaran: Rp3 triliun

              Target penerima: Pelaku usaha pariwisata, hotel, manufaktur dan sosial


                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182