Page 190 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 190
Pemerintah memutuskan merelokasi anggaran Rp 126,2 triliun dari program yang belum memiliki
DIPA, untuk empat program bani. Dengan begitu, program baru tak menyebabkan tambahan
defisit anggaran tahun ini.
Keempat program baru ini: pertama, program kesehatan dengan tambahan anggaran Rp 23,3
triliun. Dana ini akan digunakan untuk perpanjangan insentif tenaga kesehatan sampai Desember
2020 dan pengadaan vaksin Covid-19.
Kedua, tambahan anggaran perlindungan sosial Rp 18,7 triliun. Diantaranya untuk perpaijangan
diskon tarif listrik 450 VA (100%) dan 900 VA bersubsidi (50%) sert a penambahan diskon listrik
segmen bisnis dan industri 450 VA.
Ket iga, untuk program sektoral kementerian dan lembaga (K/L) dan pemerintah daerah dengan
usulan tambahan Rp 81,1 triliun. Tambahan itu, termasuk untuk bantuan usaha kecil Rp 2,4 juta
per penerima dan bantuan tenaga kerja terdampak Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.
Keempat, tambahan anggaran untuk insentif usaha Rp 3,1 triliun. Diantaranya untuk
pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum bagi pelanggan dengan pemakaian energi
listrik di bawah rekening minimum.
Menteri Keuangan Sri Muly-ani, Senin (10/8) berharap, relokasi anggaran ini bisa mengungkit
perekonomian, terutama konsumsi rumah tangga pada semester 11-2020. Menkeu berharap,
konsumsi rumah tangga kuartal II1-2020, bisa pulih, setidaknya ke 0%, setelah tumbuh negatif
lebih dari 6% di kuartal 11-2020.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy usul agar relokasi
anggaran diprioritaskan pada belaija dengan realisasi cepat dan berpotensi mendorong
pertumbuhan ekonomi.
"Saya lihat perlindungan sosial tepat. Pos ini langsung bisa mendorong konsumsi rumah tangga,"
kata Yusuf kepada KONTAN, kemarin.
Ekonom Institut for Deve-lopment of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ah-inad juga
sependapat dengan Yusuf. Ia menilai program kementerian lembaga dan pemda serta insentif
tidak berdampak langsung. "Karena realisasinya membutuhkan proses paryang," kata Tauhid.
Untuk program kesehatan, ia menyarankan agar mengadakan tes kesehatan lebih besar. Dengan
begitu pengendalian wabah bisa mendorong pemulihan ekonomi.
PENANGANAN DAMPAK PANDEMI COVID-19
Percepat Mesin Ekonomi, Relokasi Anggaran Digeber
Program Biaya Penanganan Covid-19 Rp 695,2 triliun
Usulan Baru Pemanfaatan Biaya Penanganan Covid-19 Rp 126,2 triliun Program Kesehatan Rp
87,55 Triliun
1. Belanja penanganan Covid-19 Rp 65,80 triliun.
2. Insentif tenaga medis Rp 5,90 triliun.
3. Santunan kematian Rp 0,30 triliun.
4. Bantuan iuran JKN Rp 3 triliun
5. Gugus Tugas Covid-19 Rp 3,5 triliun.
189