Page 195 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 195
Beberapa usulan baru mencakup bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, agama, dan
sektor lainnya (lihat grafis). Melalui pemberian stimulus itu, pergerakan ekonomi diharapkan
lebih terpicu. Realisasi anggaran dalam APBN pun diharapkan lebih dipercepat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan realisasi penyerapan program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) memang akan lebih terpacu bila menggunakan program-program
dengan data tervalidasi. Pasalnya, program-program semacam itu memiliki data cukup, sehingga
tatkala anggaran dikucurkan, realisasi pun berjalan lancar.
"Penyerapan program ini akan lebih cepat dan optimal. Seperti PKH, kartu sembako,
penyerapannya optimal, karena sudah punya meka- nisme. Datanya jelas, meski belum updated,
namun relatif sangat established," ungkap Menkeu, kemarin.
Dengan data dan mekanisme yang siap, tambah Menkeu, pemerintah tinggal menambah
anggaran dan program agar langsung bisa dieksekusi.
Hingga 6 Agustus 2020, realisasi pembiayaan untuk program PEN dilaporkan baru mencapai
Rp151,25 triliun atau 21,8% dari pagu Rp695,2 triliun. Presiden Joko Widodo, dalam berbagai
kesempatan, memerintahkan agar realisasi program itu lebih dipercepat. Perecepatan realisasi
anggaran pada triwulan ketiga, diharapkan memperkuat daya beli dan menghindarkan ekonomi
dari resesi.
Investasi Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Shinta
Kamdani menilai pandemi covid-19 membuat perekonomian terancam resesi. Untuk
menghindarkannya, dalam waktu dekat, investasi harus didatangkan dan lapangan kerja banyak
diciptakan.
Akan tetapi, banyak kendala untuk mewujudkan hal itu. Kesulitan mengurus perizinan, tumpang
tindih regulasi, dan birokrasi disebut sebagai contoh dari kendala itu. "Solusinya, sahkan segera
RUU Cipta Kerja," kata dia.
Di lain sisi, kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia dilaporkan masih
tinggi, meskipun pandemi belum usai.
Hal itu tecermin dari adanya capital infl ow atau aliran modal asing yang masuk. Data
Kementerian Keuangan menyebutkan, pada periode Mei-Juli, capital inflow tercatat mencapai
Rp20,1 triliun. Padahal pada Januari-April 2020, yang marak justru capital outfl ow atau aliran
modal asing keluar.
Karena itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta meyakini ekonomi nasional di
triwulan ketiga akan bertumbuh positif dan Indonesia terhindar dari resesi.
"Data pada Juli, menunjukan adanya perbaikan. Prompt manufacturing index meningkat dari
39,1% pada Juni men- jadi 46,9% pada Juli. Diharapkan, bulan ini bisa di atas 50%. Selain itu,
pertumbuhan kredit perbankan juga membaik. Jika momentum ini bisa dijaga dan tingkatkan,
kuartal ketiga kita bisa segera pulih," ujar Arif, kemarin. (Cah/Pra/X-6).
194