Page 214 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 214

Bantuan tunai itu akan disalurkan langsung ke rekening masing-masing pekerja atau buruh.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut besaran bantuan sejumlah Rp 600.000 per
              bulan, selama 4 bulan.

              Total yang diterima masing-masing pekerja senilai Rp2,4 juta yang dibayarkan setiap 2 bulan
              sekali. Masing-masing pencairan sebesar Rp1,2 juta.

              Untuk  persyaratannya  harus  Warga  Negara  Indonesia  (WNI)  berdasarkan  Nomor  Induk
              Kepedudukan (NIK).
              "Kemudian terdaftar sebagai peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), yang masih aktif
              di  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  dibuktikan  dengan  nomor  kartu  kepesertaan,"  jelas  Ida  saat
              konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (10/8/2020).

              Pekerja atau buruh penerima program ialah yang membayar iuran berdasarkan data per 30 Juni
              tahun 2020.

              Dihitung  berdasarkan  upah  dibawah  Rp5  juta  sesuai  data  yang  dilaporkan  perusahaan-
              perusahaan kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              Dalam siara pers Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan
              Pemulihan Ekonomi Nasional disebutkan penerima program ini kata Ida tidak termasuk pekerja
              yang menjadi peserta penerima program kartu pra kerja.

              Calon penerima program tersebut kata Ida adalah peserta yang sudah terverifikasi dan tervalidasi
              oleh BPJS Ketenagakerjaan yang diyakini datanya paling akurat dan lengkap sehingga dapat
              dipertanggungjawabkan. Para peserta juga bukanlah PNS atau pegawai BUMN.

              Untuk jumlah calon penerima bantuan totalnya ada 15.725.232 orang.

              Jumlah itu telah ditingkatkan dari yang semula hanya 13.870.496 orang.

              "Dengan demikian, maka anggaran bantuan untuk subsidi upah ini mengalami kenaikan menjadi
              Rp37,7 triliun dari semula Rp33,1 triliun," lanjut Ida.

              Dalam penyalurannya Menteri Ketenagakerjaan telah menetapkan Tim Koordinasi Pelaksanaan
              yang bertujuan agar program tersebut berjalan tepat sasaran.

              Selain itu dalam pelaksanaan program akan dikawal langsung oleh Kepolisian, Kejaksaan Agung,
              BPK, BPKPK dan KPK.

              Ia  menambahkan,  tujuan  stimulus  untuk  melindungi,  mempertahankan  dan  meningkatkan
              kemampuan ekonomi pekerja atau buruh selama masa Pandemi.
              Di  tempat  yang  sama,  Direktur  Utama  BPJamsostek  (BPJS  Ketenagakerjaan)  Agus  Susanto
              menyatakan pihaknya telah melakukan penyisiran data by name by address. Namun kendala
              yang  dihadapi,  data-data  tersebut  belum  dilengkapi  nomor  rekening  yang  dilaporkan
              perusahaan.

              "Kami telah menyampaikan kepada perusahaan untuk melengkapi nomor rekening pekerjanya,
              yang upahnya dibawah Rp5 juta," katanya.

              Ia meminta peran aktif para pengusaha agar program itu tepat sasaran. Agus juga mengingatkan
              perusahaan-perusahaan  untuk  mematuhi  aturan  ketenagakerjaan  dan  mendaftarkan  para
              pekerjanya yang belum terdaftar.



                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219