Page 22 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 22
Judul Menghindari Jurang Resesi Dengan Percepatan Stimulus Belanja
Nama Media Pelita Baru
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL Pg4
Jurnalis Gin
Tanggal 2020-08-11 06:50:00
Ukuran 191x176mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 57.300.000
News Value Rp 171.900.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
BADAN Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan rilis pertumbuhan ekonomi triwulan 11-2020
yang mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen atau untuk pertama kalinya masuk zona negatif
sejak 1999. Hampir seluruh lapangan usaha maupun kelompok pengeluaran pada periode ini
mengalami pertumbuhan minus karena kegiatan atau aktivitas usaha mengalami persoalan
permintaan yang minim dari masyarakat. Selain' itu, pemerintah sedang mengkaji pemberian
bantuan gaji sebesar Rp600 ribu selama empat bulan bagi 13 juta pekerja non PNS, dengan total
anggaran yang disiapkan sebesar Rp31,2 triliun.
MENGHINDARI JURANG RESESI DENGAN PERCEPATAN STIMULUS BELANJA
BADAN Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan rilis pertumbuhan ekonomi triwulan 11-2020
yang mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen atau untuk pertama kalinya masuk zona negatif
sejak 1999.
Hampir seluruh lapangan usaha maupun kelompok pengeluaran pada periode ini mengalami
pertumbuhan minus karena kegiatan atau aktivitas usaha mengalami persoalan permintaan yang
minim dari masyarakat.
Dari sisi lapangan usaha, kontraksi terjadi di berbagai kelompok seperti industri pengolahan yang
minus 6,19 persen, perdagangan minus 7,57 persen dan konstruksi minus 5,39 persen.
Lapangan usaha lainnya yang ikut tumbuh negatif adalah pertambangan minus .2,72 persen,
administrasi pemerintahan minus 3,11 persen dan yang terdampak paling besar yaitu
transportasi dan pergudangan minus 30,84 persen.
Meski demikian, masih ada sektor yang tumbuh positif dalam triwulan 11-2020 antara lain sektor
pertanian 2,19 persen, informasi dan komunikasi 10,88 persen serta jasa keuangan 1,03 persen.
Dari sisi kelompok pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang kontraksi
terbesar dengan tumbuh negatif 5,51 persen disusul pembentukan modal tetap bruto (PMTB),
yang merupakan komponen investasi, dengan tumbuh minus 8,61 persen.
Dalam periode ini-, konsumsi pemerintah juga terkon-traksi hingga 6,9 persen, ekspor barang
dan jasa tumbuh minus 11,66 persen serta impor barang dan jasa tumbuh negatif 16,96 persen.
21