Page 23 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 23
Pemerintah menyadari bahwa perlambatan tersebut akan terjadi seiring dengan pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi kegiatan ekonomi sejak Maret 2020.
Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya mengatasi masalah
kesehatan akibat COVID-19, tetapi juga berupaya meningkatkan daya beli masyarakat untuk
mendorong permintaan yang mengalami kelesuan.
Berbagai upaya yang sudah dilakukan adalah dengan memberikan stimulus berupa perlindungan
sosial kepada masyarakat yang membutuhkan maupun dukungan insentif kepada dunia usaha
baik UMKM maupun korporasi.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan pembiayaan investasi, Penyertaan Modal Negara
(PMN) maupun penempatan dana untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN).
Untuk melaksanakan kebutuhan penanganan COVID-19 maupun mendukung Program PEN
tersebut, pemerintah sudah memperlebar defisit anggaran hingga 6,34 persen PDB atau senilai
Rp 1.039,2 triliun.
Berdasarkan data terakhir, pada awal Agustus 2020, realisasi belanja penanganan COVID-19 dan
PEN baru mencapai Rpl45 triliun atau sekitar 21 persen dari target sebesar Rp695,2 triliun.
Stimulus belanja
Percepatan belanja pemerintah yang masih rendah dan belum optimal untuk mendorong
konsumsi rumah tangga siap menjadi salah satu senjata terakhir untuk memperkuat kinerja
perekonomian hingga akhir tahun.
Konsumsi rumah tangga berperan sangat krusial bagi perekonomian nasional karena menjadi
penyumbang struktur PDB terbesar pada triwulan 11-2020 yaitu mencapai 57,85 persen, diikuti
PMTB 30,61 persen serta ekspor 15,69 -persen.
Penguatan konsumsi ini juga sangat mendesak mengingat Indonesia selangkah lagi menuju
resesi apabila pertumbuhan ekonomi pada triwulan 111-2020 ikut-ikut mengalami kontraksi
sama seperti triwulan sebelumnya.
Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
mengharapkan momentum pemulihan ekonomi dapat terjadi pada triwulan III dan IV-2020 agar
pertumbuhan bisa kembali berada pada zona positif.
Sri Mulyani mengakui upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam situasi saat ini bukan
merupakan hal yang mudah mengingat berbagai sektor lapangan usaha maupun kelompok
pengeluaran mengalami kontraksi yang dalam.
Namun, tambah dia, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait terus berupaya untuk
mendorong percepatan stimulus yang sudah direncanakan agar berdampak kepada masyarakat
dan perekonomian secara keseluruhan.
Dari sisi permintaan, pemerintah akan terus mempercepat penyaluran bantuan sosial maupun
bantuan lainnya agar daya beli masyarakat terjaga dan melakukan pembenahan iklim investasi
untuk mengantisipasi adanya pemulihan ekonomi.
Pemerintah juga siap mempercepat belanja yang masih terhambat dari sisi administrasi dengan
mendorong Ke-menterian Lembaga untuk menyelesaikan dokumen pelaksanaan anggaran agar
belanja pemerintah ikut menjadi stimulus.
22