Page 86 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 86
"RUU Cipta Kerja ini sangat ur-gent untuk diselesaikan. Jika tidak lata akan kalah dengan negara
lain yang sudah menerapkan restrukturisasi ekonomi seperti itu. RUU tersebut sangat penting
untuk Indonesia," ujar Yose, Rabu (5/8).
Masalahnya, Bank Dunia pernah mengungkapkan dampak Covid-19 sangat terasa di hampir
seluruh mata pencaharian, seperti pekerja di sektor-sektor transportasi dan konstruksi yang
melaporkan terjadinya penurunan besar dalam pendapatan. Menurut Bank Dunia, tanpa adanya
langkah-langkah untuk mengurangi guncangan ekonomi tersebut, maka pandemi ini akan bisa
menyebabkan kemiskinan meningkat sebesar 2,0 persen.
"Omnibus Law diperlukan untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat pemulihan
ekonomi Indonesia. Juga penting untuk tidak menyertakan beberapa pembatasan pada investasi
dan bisnis serta memperbaiki daya saing di pasar global melalui RUU yang sedang diajukan,"
tulis Bank Dunia dalam laporannya, dikutip dari akun Twitter @BankDunia, pekan lalu.
Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Syafrizal Helmy menilai,
pernyataan World Bank tersebut berasal dari analisa yang objektif dan merupakan hasil dari
kajian ekonomi yang cukup baik.
Menurut doktor ekonomi itu, Omnibus Law RUU Cipta'Kerja menjadi lebih relevan khususnya
dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. "Untuk bangkit dari krisis, kita butuh
investasi, masyarakat butuh lapangan kerja, sektor riil kembali bergerak. Untukinvestasi berjalan,
maka kita harus dapat menata kembali regulasi khususnya yang menumpuk dan timpang tindih.
Kemudahan berinvestasi inilah yang harapannya dapat membuka lapangan kerja yang
dibutuhkan masyarakat apalagi yang terkena PHK," katanya.
Begitupun Syafrizal menyarankan, pemerintah harus tetap memiliki otoritas dan kemampuan
dalam mengarahkan investasi. Investasi yang hadir harus dapat bermanfaat langsung kepada
masyarakat, padat karya, terutama dalam pengembangan potensi daerah, serta mendorong
transformasi ekonomi.
Di sampingitu, investasi harus dapat menjamin transfer of knowledge dan aljh teknologi. Dengan
begitu RUU Cipta Kerja ini diharapkan benar-benar bisa membawa Indonesia keluar dari krisis.
Hasil Survei Mendukung
Selain itu, hasil survei nasional Cyrus Network belum lama ini mencatat bahwa RUU Ciptaker
dinilai positif oleh responden. Berdasarkan survei, RUU anyar ini dinilai mampu mendorong
kemudahan berusaha,mendongkrak investasi dan penciptaan lapangan kerja di Tanah Air.
Tim Peneliti Cyrus Network, Riswanda menyebut terdapat38,8% responden setuju RUU Ciptaker
dapat memberikan kemudahan berusaha. Kemudian, 32,1 % responden lainnya mengaku sangat
setuju dengan RUU baru tersebut Namun, ada 18,3% responden justru mengaku tidak setuju
atas kemampuan RUU tersebut terkait persoalan kemudahan berusaha. Bahkan, 10,8% lainnya
menjawab sangat tidak setuju. "Artinya RUU cipta kerja di nilai positif, karena dianggap dapat
mendorong kemudahan mendirikan usaha. Adapun rata-rata skornya mencapai 6,44% setuju
atau sangat betik," ujarnya dalam pemaparan hasil Surveinya (27/7).bari/mohor/fl
85