Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 157

Saat itu, kedua ABK ini sempat dijanjikan bekerja di pabrik konveksi di Korea Selatan. Total ada
              lima  ABK  lainnya  dalam  satu  rombongan,  termasuk  Reynalfi  dan  Andri.  Mereka  dijanjikan
              mendapat  gaji  Rp  25  juta  per  bulan.  Tapi,  mereka  harus  membayar  setoran  awal,  Andri
              membayar Rp 40 juta dan Reynalfi Rp 45 juta.

              Kedua  ABK  ini  diberangkatkan  dari  tempat,  agen,  dan  waktu  yang  berbeda.  Reynalfi
              diberangkatkan oleh agen di Tegal. Sementara Andri Juniansyah diberangkatkan oleh agen dari
              Jakarta. Barulah kedua ABK berangkat ke Jakarta, untuk sama-sama dibawa ke tujuan pertama,
              Singapura. Di Singapura, keduanya dijemput kapal kecil LU QIAN YU 213 untuk kemudian di
              bawah ke atas kapal ikan Cina, LU QIAN YUA YU 901.

              Mereka dijanjikan bersandar di Korea Selatan dan bisa melarikan diri. Nantinya, Reynalfi dan
              Andri akan dijemput oleh Mr. Chong. Dari dari Singapura, kapal LU QIAN YUA YU 901 bukannya
              bergerak ke arah Vietnam lalu ke Korea Selatan, tapi sebaliknya ke arah Sumatera Utara atau
              Samudera Hindia.

              Barulah selama di atas kapal, mereka mengalami kekerasan, kurang istirahat, gaji tak dibayar,
              dan  handphone  disita. Hingga  kemudian,  kapal  mereka  terus  bergerak  dan  sampai  di  Selat
              Melaka, antara Provinsi Riau dan Malaysia.

              5 Juni 2020  Karena diduga tak tahan atas siksaan di atas kapal, Reynalfi dan Andri memilih
              untuk melompat ke laut. Mereka mengapung di atas laut selama 7 jam. 6 Juni 2020  Pada Sabtu
              dini hari pukul 3, mereka ditemukan nelayan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

              Keduanya pun kemudian diselamatkan nelayan dan dibawa ke Polsek Tebing Karimun. Polsek
              ini terletak di Pulau Karimunbesar, berhadapan langsung dengan Singapura. Lalu, petugas dari
              UPT BP2MI Tanjungpinang, Kepulauan Riau pun menemui Reynalfi dan Andri.
              Di sana, kedua ABK memberikan keterangan kepada kepolisian. Dalam keterangan, Reynalfi dan
              Andri membenarkan jika masih ada ABK Indonesia lain, selain mereka yang masih berada di
              atas kapal LU QIAN YUA YU 901.

              Selain memberikan keterangan kepada polisi, keduanya sempat menjalani rapid test Covid-19
              dan  hasilnya  non-reaktif.  Setelah  itu,  Reynalfi  dan  Andri  dibawa  ke  Shelter  BP2MI  di
              Tanjungbalai  Karimun,  lalu  kemudian  dibawa  ke  shelter  PMIB  (Pekerja  Migran  Indonesia
              Bermasalah) di Batam.
              8 Juni 2020  Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan kedua ABK siap untuk dipulangkan ke
              kampung halaman mereka masing-masing. Menurut dia, biaya pemulangan harus ditanggung
              oleh perusahaan penyalur dan akan dikawal oleh BP2MI sampai ke kampung halaman.

              Di saat yang bersamaan, Benny meminta bawahannya mengumpulkan data terkait kasus ini
              untuk segera dilaporkan secara resmi ke Bareskrim Polri.

              Staf  Khusus  Menteri  Kelautan  dan  Perikanan,  Andreau  Pribadi  juga  mengatakan  ada  unsur
              penipuan yang mengakibatkan eksploitasi terhadap kedua ABK. Andreau menyebut keduanya
              direkrut dua perusahaan yang beralamat di Jakarta. "Unsur TPPO (TIndak Pidana Perdagangan
              Orang) sanbat mungkin dan terpenuhi untuk kasus ini." kata dia.

              Tempo  mengkonfirmasi  kasus  ini  kepada  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah.  Dari  hasil
              pelacakan sementara, ternyata perusahaan ini tidak masuk dalam daftar P3MI alias Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia.

              "Izinnya tidak ada pada Kemenaker," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Sampai saat
              ini pun, Tempo masih berupaya menghubungi perusahaan yang menjadi penyalur kedua ABK.

                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162