Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 200

Tanjungpinang, Hamalis mengimbau perusahaan yang akan kembali beroperasi agar menarik
              kembali para pekerja yang sebelumnya dirumahkan.

              Hamalis menjelaskan, kewenangannya untuk itu juga terbatas karena pengawasan tenaga kerja
              itu berada di tingkat provinsi, pihaknya hanya mengimbau sesuai aturan Presiden, Kementerian.

              "Kami  mengimbau  jika  perusahaanya  masih  mampu  beroperasional  kembali,  diimbau  agar
              memanggil kembali karyawannya yang sempat dirumahkan," kata Hamalis, Senin (8/6).

              Namun  hal  itu  tidak  bisa  dipaksakan  sebab  tergantung  kondisi  perusahaan,  karena  seperti
              perusahaan  besar  saja  saat  ini  masih  balum  memanggil  karyawannya  yang  dirumahkan,
              tujuannya untuk memperbaiki kembali ekonomi keluarga yang karyawan tersebut.

              "Jika  perusahaanya  bisa  bangkit  kembali,  kami  berharap  mereka  memanggil  karyawan  ini,"
              pintanya.

              Kemudian, apa yang dilakukan Disnaker jika perusahaan tidak memanggil kembali karyawan
              tersebut  ?  Hamalis  menjelaskan,  selama  para  pekerja  tidak  protes  dan tidak  melapor  maka
              pihaknya tidak melakukan apa-apa, sebab yang biasanya protes adalah karyawan yang terkena
              pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Kalau yang dirumahkan biasanya tidak ada lapor, hanya keterlambatan pemanggilan saja,"
              ucapnya.

              Untuk  karyawan  yang  di  PHK,  kata  Hamalis  pihaknya  melakukan  mediasi  agar  diselesaikan
              antara dua pihak, dilakukan sebanyak tiga kali. Surat terakhir yang dikeluarkan Disnaker berupa
              surat anjuran untuk menempuh jalur hukum peradilan perselisihan industri.

              "Kami tidak bisa memaksa mereka, sebab bidang pengawasan yang bisa memaksa berada di
              tingkat provinsi," jelasnya.

              Data terakhir pada 24 April 2020, selama pandemi virus corona mewabah di Tanjungpinang
              jumlah pekerja yang dirumahkan sebanyak 1.388 orang dan yang di PHK sebanyak 88 orang
              dari 44 perusahaan yang ada di Tanjungpinang. (  raw  ).
































                                                           199
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205