Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 JULI 2020
P. 89
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja
di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih lebih banyak dibandingkan tenaga kerja asing
(TKA) yang dipekerjakan.
MENAKER SEBUT TENAGA KERJA LOKAL LEBIH BANYAK DIBANDING ASING DI
PROYEK KERETA CEPAT
, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan, tenaga kerja Indonesia (TKI)
yang bekerja di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih lebih banyak dibandingkan tenaga
kerja asing (TKA) yang dipekerjakan.
"Saya juga melihat rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja Indonesia satu banding lima.
Ada 2.000 sementara tenaga kerja kita ada 10.000. Totalnya ada 12.000," katanya, Senin
(27/7/2020).
Kendati TKA Cina itu bekerja di lapangan, kata Ida, tetapi peralatan serta petunjuk dari teknologi
yang digunakan menggunakan bahasa dari negara mereka.
Wajar, menurut Menaker, bila TKA ini didatangkan. Terlebih menurutnya, proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung ini pertama kalinya dibangun di Indonesia.
"Ini kan semua peralatan dari Cina, manual book -nya juga dari Cina, yang bisa membaca
tentu mereka yang selama ini mengerjakan di Cina dan beberapa negara lain. Proyek ini tidak
hanya di Indonesia, tetap di negara lain," katanya.
"Ini kan proyek baru yang pertama kali dikerjakan di Indonesia. Kereta cepat belum pernah
dilakukan," ucap Ida.
Ia berharap, proyek kereta cepat tersebut bisa rampung pada akhir tahun 2021 sesuai target
pemerintah. Karena sebelumnya pernah tertunda pengerjaannya akibat pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan proyek ini berjalan sesuai dengan harapan kita semua. Dikontrol betul oleh
Pemerintah Cina maupun Pemerintah Indonesia. Dan tahun 2022 bisa dioperasikan," ujarnya.
Mengenai industri menjadi klaster baru penularan virus korona, Menaker sebelumnya telah
mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/7/AS.02.02/V/2020
tentang Rencana Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dan Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Perusahaan.
"Menteri Ketenagakerjaan telah mengeluarkan SE tentang pelaksanaan protokol kesehatan di
industri. Saya juga sudah melihat praktek atau pelaksanaan dari protokol kesehatan di beberapa
industri," katanya.
Sekilas ia akui hanya segelintir perusahaan yang tak mematuhi protokol kesehatan. Namun, ia
tak spesifik menyebut nama perusahaan tersebut. "Kalau ada satu, dua memang kami
dapatkan," katanya.
Meskipun demikian, ia berharap seluruh industri maupun perusahaan bisa menerapkan protokol
kesehatan sesuai regulasi yang digulirkan oleh pemerintah.
"Tapi, saya berharap semua industri yang melakukan produksi kembali saya kira harus
dipastikan protokol kesehatan dijalankan. Kita tidak ingin ada klaster baru," ujarnya.
88