Page 265 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 265

Judul               Komitmen DPR Dipertanyakan
                Nama Media          Kompas
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg5
                Jurnalis            Son
                Tanggal             2020-10-07 04:45:00
                Ukuran              138x153mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 68.310.000

                News Value          Rp 204.930.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Narasumber
              negative - None (None) Kasus kekerasan seksual (harus) segera punya payung hukum supaya
              tidak meningkat dari tahun ke tahun

              negative - Eva Nurcahyani (None) Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja dalam Sidang Paripurna
              DPR pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan dukungan penuh pemerintah, dalam hal ini Presiden
              Joko  Widodo,  bertentangan  secara  langsung  dengan  semangat  perlindungan  pekerja  rumah
              tangga dan pemenuhan hak korban kekerasan seksual

              negative - Taufik Basari (anggota Badan Legislasi DPR) Apa yang dilakukan teman-teman adalah
              bagian dari demokrasi sekaligus pengingat bagi anggota-anggota dan fraksi di DPR bahwa saat
              ini  kita  sedang  berada  dalam  keadaan  darurat  kekerasan  seksual,  dan  karenanya  RUU
              Penghapusan Kekerasan Seksual harus segera dibahas untuk diundangkan



              Ringkasan
              Komitmen Dewan Perwakilan Rakyat membela korban kekerasan seksual dan pekerja rumah
              tangga  dipertanyakan.  DPR  lebih  memprioritaskan  pengesahan  Rancangan  Undang-Undang
              Cipta  Kerja  ketimbang  membahas  rancangan  undang-undang  yang  benar-benar  dibutuhkan
              masyarakat luas. Pembahasan RUU Cipta Kerja yang dikebut DPR dan pemerintah menyakiti hati
              para korban kekerasan seksual yang terus menantikan RUU Penghapusan kekerasan Seksual.
              DPR juga dinilai mengabaikan penantian para pekerja rumah tangga (PRT) yang sudah 16 tahun
              memperjuangkan RUU Perlindungan PRT.



              KOMITMEN DPR DIPERTANYAKAN

              Komitmen Dewan Perwakilan Rakyat membela korban kekerasan seksual dan pekerja rumah
              tangga  dipertanyakan.  DPR  lebih  memprioritaskan  pengesahan  Rancangan  Undang-Undang
              Cipta  Kerja  ketimbang  membahas  rancangan  undang-undang  yang  benar-benar  dibutuhkan
              masyarakat luas.



                                                           264
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270