Page 262 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 262

Ringkasan

              Kepolisian  Republik  Indonesia  (Polri)  akan  menghentikan  izin  berunjuk  rasa  selama  masa
              pandemi guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui kluster demonstrasi. Larangan itu akan
              berlaku selama pandemi Covid-19 masih mendera Indonesia.



              POLRI: IZIN MENGGELAR UNJUK RASA AKAN DIHENTIKAN SELAMA PANDEMI

              Oleh Imam Suhartadi

              Kepolisian  Republik  Indonesia  (Polri)  akan  menghentikan  izin  berunjuk  rasa  selama  masa
              pandemi guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui kluster demonstrasi. Larangan itu akan
              berlaku selama pandemi Covid-19 masih mendera Indonesia.

              "Jadi  Polri  sudah  secara  tegas  membuat  atau mengeluarkan  larangan  untuk  melakukan  aksi
              demo  unjuk  rasa  di  masa  pandemi  Covid-19  ini,"  kata  Kabag  Pelayanan  Informasi  dan
              Dokumentasi  Biro  PID  Divhumas  Polri  Kombespol  Tjahyono  Saputro  dalam  konferensi  pers
              bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (6/10).

              Ia  mengatakan,  pada  prinsipnya  orang-orang  yang  akan  melakukan  unjuk  rasa  harus
              mengajukan izin kepada kepolisian atau dengan memberikan pemberitahuan.
              Namun demikian, di masa pandemi Covid-19, kepolisian melarang satuan kewilayahan untuk
              mengeluarkan  izin  berunjuk  rasa  karena  dikhawatirkan  akan  menimbulkan  kluster  baru
              penyebaran Covid-19 selama aksi unjuk rasa.

              "Karena sampai saat ini pun kita belum tahu kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini," kata dia.

              Untuk  mengantisipasi  aksi  unjuk  rasa  massa,  menyusul  adanya  aksi  mogok  nasional  yang
              dilakukan para buruh untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai banyak merugikan
              kaum buruh, kepolisian, kata Kombespol Tjahyono tetap mengimbau masyarakat untuk tidak
              melakukan demonstrasi yang direncanakan akan digelar dari 6-8 Oktober 2020.


              "Jadi antisipasi Polri tetap kita mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak melakukan demo
              seperti ini karena di masa pandemi ini sangat rawan terjadinya kluster baru terhadap penyebaran
              Covid-19 di demo," ujarnya.

              Polri mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih mengutamakan keselamatan diri dan
              keluarga di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak di seluruh Indonesia.

              "Jadi kami mengimbau masyarakat untuk pelaksanaan demo ini jangan dilakukan. Sayangi diri
              sendiri. Sayangi keluarga maupun orang-orang terdekat kita karena kita juga tidak tahu siapa
              yang akan jadi penyebar dan ini sangat cepat penularannya," katanya.
              Terkait dengan penegakan hukum atas larangan pengumpulan massa atau kegiatan lain yang
              menimbulkan kerumunan, Polri mencoba melakukan pendekatan yang lebih humanis dengan
              memberikan imbauan agar kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa itu tidak dilakukan
              lagi atau dihentikan.
              "Jadi  sudah  banyak  anggota  kita,  Polri  dan  TNI  melakukan  penghentian  terhadap  kegiatan-
              kegiatan tersebut. Tentunya dengan pendekatan yang humanis. Kita jelaskan jangan sampai
              menimbulkan kluster baru dari kegiatan ini," demikian kata Kombespol Tjahyono.




                                                           261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267