Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 41

Masalah Lingkungan

              Terpisah,  Direktur  Eksekutif  Nasional  Walhi,  Nur  Hi-dayatimengatakan,  pihaknya  mencatat
              beberapa  hal  krusial  dalam  ketentuan  omnibus  cipta  kerja  terkait  isu  agraria.  Ketentuan  ini
              semakin melanggengkan dominasi investasi dan mempercepat laju kerusakan lingkungan hidup.

              Beberapa hal krusial itu adalah yaitu penghapusan izin lingkungan sebagai syarat penerbitan izin
              usaha, reduksi norma pertanggungjawaban mutlak dan pertanggungjawaban pidana korporasi.
              "Juga perpanjangan masa waktu perizinan kehutanan dan perizinan berbasis lahan. Mirisnya,
              RUU Cipta Kerja justru mengurangi dan menghilangkan partisipasi publik dalam ruang peradilan
              dan perizinan kegiatan usaha," bebernya.

              Sehingga,  kata  dia,  pihaknya  secara  tegas  menjatuhkan  mosi  tidak  percaya  dan  mengambil
              sejumlah sikap seperti mengecam pengesahan RUU Cipta Kerja. Pengesahan RUU Cipta Kerja
              merupakan tindakan inkonstitusional dan tidak demokratis yangharus dilawan dengan sehebat-
              hebatnya.
              Pengesahaan RUU Cipta Kerja merupakan persekongkolan jahat proses legislasi yang abai pada
              kepentingan hak asasi manusia dan lingkungan hidup.

              "Kami menyatakan pengesahaan RUU Cipta Kerja merupakan bentuk keberpihakan negara pada
              ekonomi kapitalistik yang akan memperparah kemiskinan dan hilangnya hak atas lingkungan
              hidup.  Kami  ajak  seluruh  elemen  rakyat  menyatukan  barisan.  Menolak  dan  mendorong
              pembatalan RUU Cipta Kerja," tukasnya, (fik-edo/abg).

















































                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46