Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 82

cermat betul menggunakan instrumen antidumping dan safe-guards. Itu harus dikerjakan. Itu
              dihalalkan WTO


              Ringkasan

              Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik pada kuartal ketiga dan
              keempat. Guna menjaga momentum, stimulus untuk dunia usaha pun bakal terus digelontorkan
              kendati  di  tengah  kondisi  ekonomi  global  yang  belum  pasti.  Pandemi  Covid-19  telah
              menyebabkan  perekonomian  di  seluruh  dunia  melambat,  termasuk  di  Indonesia.  Mayoritas
              negara-negara mengalami kontraksi. Indonesia pada kuartal 11/2020 mengalami minus 5,32%,
              terendah sejak 1999. Jika pada kuartal ketiga kembali minus, maka Indonesia secara teori resmi
              masuk resesi.



              STIMULUS DUNIA USAHA AKAN TERUS DIKUCURKAN

              Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik pada kuartal ketiga dan
              keempat. Guna menjaga momentum, stimulus untuk dunia usaha pun bakal terus digelontorkan
              kendati  di  tengah  kondisi  ekonomi  global  yang  belum  pasti.  Pandemi  Covid-19  telah
              menyebabkan  perekonomian  di  seluruh  dunia  melambat,  termasuk  di  Indonesia.  Mayoritas
              negara-negara mengalami kontraksi. Indonesia pada kuartal 11/2020 mengalami minus 5,32%,
              terendah sejak 1999. Jika pada kuartal ketiga kembali minus, maka Indonesia secara teori resmi
              masuk resesi.

              Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu
              mengatakan,  pada.  kuartal  ketiga  dan  keempat  diperkirakan  lebih  baik  dari  sebelumnya.
              Pemerintah berusaha agar pertumbuhan ekonomi negatif tidak terlaju dalam sebab hal itu bisa
              membuat kehidupan susah dan penduduk miskin bertambah.

              "Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kami dorong sampai akhir tahun. Kami berharap
              perlambatan ekonomi 1,7-0,6%. Ini harus kami lakukan sebagai basis untuk tumbuh di 2021
              yang cukup kuat," kata Febrio dalam diskusi virtual bertajuk "Bertahan dan Bangkit di Masa
              Pandemi" di Jakarta kemarin.

              Dia  menambahkan,  penting  untuk  menahan  laju  koreksi  pertumbuhan  ekonomi.  Apabila
              kontraksi perekonomiannya calam, pemulihan ekonomi tidak bisa berjalan cepat. Berdasarkan
              analisis produk domestik bruto (PDB), kata dia, saat ini hanya pengeluaran pemerintah yang
              masih positif. Untuk itu, pemerintah akan terus hadir dengan pengeluaran yang ekspansif.

              Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu (atas kiri), Wakil Ketua
              Kadin  Bidang  Perdagangan  Benny  Soetrisno  (kanan  atas)  dan  mocerator  Mochamad  A:hir
              (bawah) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema Bertahan
              dan Bangkit di Masa Panderr i di Jakarta, kemarin.

              Satu  di  antaranya  melalui  realisasi  dana  PENyangakan  semakin  deras  digelontorkan  untuk
              mendorong perekonomian ke teritori positif. Berdasarkan pantauan BKF, saat ini mobilitas dan
              aktivitas ritel perlahan-lahan menuju normal. "Yangbelumnormalitu tempat bekerja dan transit,"
              katanya.  Febrio  menegaskan,  pertumbuhan  ekonomi  di  tengah  pandemi  Covid-19  sangat
              ditentukan oleh kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokolkesehatan. "Kalau kasusnya
              bertambah, ekonomi di-PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) lagi. Melambat lagi," ucapnya.
              Pada kesempatan tersebut, Febrio menggambarkan, sebelum pandemi Covid-19 setiap tahun
              pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  tumbuh  5%.  Dengan  angka  pertumbuhan  itu,  rata-rata
              meridptakan 3 juta lapangan pekerjaan baru.
                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87