Page 50 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2021
P. 50

Ringkasan

              Pemerintah  Indonesia  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  tengah  bersiap
              meratifikasi Konvensi International Labour Organization (ILO) No. 188 tentang Pekerjaan Dalam
              Penangkapan  Ikan  (Work  in  Fishing  Convention).  Ratifikasi  ini  diperlukan  sebagai  upaya
              peningkatan perlindungan Awak Kapal Perikanan Indonesia (AKPI) di dalam dan di luar negeri.



              RI SIAP RATIFIKASI KONVENSI ILO SOAL PERLINDUNGAN AWAK KAPAL
              PERIKANAN

              Pemerintah  Indonesia  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  tengah  bersiap
              meratifikasi Konvensi International Labour Organization (ILO) No. 188 tentang Pekerjaan Dalam
              Penangkapan  Ikan  (Work  in  Fishing  Convention).  Ratifikasi  ini  diperlukan  sebagai  upaya
              peningkatan perlindungan Awak Kapal Perikanan Indonesia (AKPI) di dalam dan di luar negeri.

              Sekjen  Kemnaker,  Anwar  Sanusi  mengungkap  Konvensi  ILO  No.  188  merupakan  standar
              ketenagakerjaan internasional yang ditujukan untuk memastikan para pekerja yang bekerja di
              atas kapal perikanan memiliki kondisi kerja yang layak. Khususnya, terkait syarat dan kondisi
              kerja, akomodasi dan makanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), layanan kesehatan, dan
              jaminan sosial.

              "Pertemuan  pada  hari  ini  merupakan  rapat  konsolidasi  internal  Kemnaker  dalam  rangka
              menyikapi  perlu  tidaknya  Pemerintah  Indonesia  meratifikasi  Konvensi  ILO  Nomor  188,"  ujar
              Anwar dalam keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).

              Dalam  rapat  pembahasan  Konvensi  ILO  188  yang  berlangsung  secara  virtual,  Anwar
              menyebutkan  pentingnya  perlindungan  bagi  awak  kapal  perikanan  melalui  mekanisme
              penguatan  kerangka  hukum  nasional  maupun  dengan  meratifikasi/mengadopsi  ketentuan
              internasional.

              Adapun kerangka hukum yang dimaksud antara lain Port State Measures Agreement (PSMA),
              International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Fishing
              Vessel Personnel (STCWF), Cape Town Agreement on Safety of Fishing Vessel (CTA), dan ILO
              Convention No. 188 on Work in Fishing.

              Menurutnya, wacana ratifikasi ini dilatarbelakangi adanya beberapa permasalahan yang dihadapi
              oleh pekerja di sektor penangkapan ikan. Adapun beberapa permasalahan yang kerap ditemukan
              antara lain tindakan kerja paksa atau perbudakan, serta adanya beberapa kasus ketenagakerjaan
              yang menimpa AKPI.

              "Sejak diadopsi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2020, Konvensi ILO Nomor 188 termasuk
              salah satu Konvensi ILO yang tingkat ratifikasinya sangat rendah," jelasnya.

              Berdasarkan data yang ada, Anwar menyebutkan hingga saat ini baru 19 negara Anggota ILO
              yang  telah  meratifikasi  Konvensi  ILO  No.  188.  Akan  tetapi,  ke-19  negara  tersebut  bukan
              merupakan negara tujuan penempatan AKPI. Oleh karena itu, ia menilai ratifikasi Konvensi ILO
              No.  188  oleh  Pemerintah  Indonesia  tidak  akan  memberikan  dampak  signifikan  dalam
              pelindungan APKI.

              "Hal ini dikarenakan ratifikasi konvensi oleh satu negara hanya berlaku bagi negara tersebut,"
              tambahnya.





                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55