Page 72 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2021
P. 72

WANITA TULUNGAGUNG TIPU PULUHAN CALON PEKERJA MIGRAN HINGGA
              MILIARAN RUPIAH
              Polisi  Tulungagung  menangkap  seorang  wanita  yang  diduga  membuka  bisnis  Pelaksana
              Penempatan  Tenaga  Kerja  Indonesia  Swasta  (PPTKIS)  secara  ilegal.  Total  kerugian  korban
              mencapai miliaran Rupiah.

              Kanit Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung Iptu Didik Riyanto mengatakan, tersangka adalah
              MR (38), pemilik perusahaan di bidang tenaga kerja di Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.
              "Intinya, tersangka MR memiliki PT yang seolah-olah memiliki kewenangan untuk perekrutan
              calon pekerja migran Indonesia. Setelah kami lakukan penyelidikan dan penyidikan, ternyata dia
              tidak punya kewenangan," kata Didik, Selasa (7/9/2021).

              Didik juga menjelaskan, MR memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang kursus bahasa
              asing. Namun unit bisnis itu disalahgunakan oleh tersangka menjadi perusahaan perekrut dan
              penyalur pekerja migran, dengan tujuan Polandia.
              "Hingga saat ini tercatat ada puluhan calon pekerja migran yang telah melapor ke polisi. Mereka
              sudah membayar dan menyetorkan uang ke pelaku, namun tidak kunjung berangkat," ujarnya.

              Para korban yang merasa dirugikan akhirnya melaporkan kasus tersebut ke polisi. Dalam perkara
              itu, total kerugian puluhan korban lebih dari Rp 1 miliar. "Satu orang itu ada yang setor uang ke
              perusahaan pelaku antara Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. Sehingga kerugiannya cukup banyak,
              miliaran. Saat ini sedang kami audit," jelasnya.

              Pembayaran  itu  dilakukan  dengan  alasan  untuk  keperluan  administrasi  pembengkakan  ke
              Polandia. Didik menambahkan, tersangka melakukan perekrutan calon pekerja migran secara
              tatap muka maupun melalui media sosial. "Kami masih melakukan pendalaman lagi terkait kasus
              ini," jelasnya.

              Kini tersangka MR dilakukan penahanan di Polsek Rejotangan Tulungagung dan dijerat Pasal 81
              Junto  69  Undang-undang  Nomor  18  Tahun  2017  Tentang  Perlindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia, dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara.


































                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77