Page 74 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2021
P. 74

Selama ini MRT menjalankan aksi penipuannya dengan kedok membuka kursus bahasa asing di
              wilayah Kecamatan Rejotangan.
              Korban yang rata-rata peserta kursus bahasa asing di tempat MRT itu diberi tawaran kerja ke
              Polandia dengan gaji puluhan juta rupiah.

              Ia berdalih akses untuk bisa kerja di negara Eropa Timur itu hanya bisa melalui perusahaan
              pengerah tenaga kerja yang menaungi MRT.

              Beraksi sejak 2019, perempuan 38 tahun ini menjalankan aksinya seorang diri dan setiap korban
              ditarik biaya fantastis hingga Rp50 juta. "Kerugian mencapai miliaran rupiah," ungkapnya.

              Korban penipuan MRT saat ini tercatat ada 26 calon TKI. Mereka ada yang berasal dari seputar
              Tulungagung, dan ada yang berasal dari daerah/provinsi lain.

              Dengan dalih biaya administrasi, para calon TKI itu ditarik sejumlah biaya, mulai Rp25 juta, Rp30
              juta hingga Rp50 juta.

              Penjaringan  korban  dilakukan  MRT dengan  sarana  promosi  di  media  sosial  serta  penawaran
              langsung dari kantor kerjanya.

              Polisi sejauh ini telah memeriksa 10 saksi, termasuk staf yang bekerja di kantor sekaligus tempat
              kursus bahasa asing milik MRT di Rejotangan.
              MRT  kini  dijerat  dengan  pasal  81  Junto  pasal  69  UU  Nomor  18/2017  tentang  Perlindungan
              Pekerja Migran Indonesia. “Ancaman hukumannya maksimal enam tahun penjara,” ucap Didik.

              Didik berpesan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih PPTKIS. Sebisanya sebelum memilih
              PPTKIS, warga berkonsultasi dulu dengan Dinas Tenaga Kerja terdekat.









































                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79