Page 58 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2021
P. 58
Ringkasan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mulai
mengimplementasikan manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) pada Februari
2022. Program dengan manfaat uang tunai, pelatihan kerja, dan akses informasi pasar kerja itu
kini sedang disiapkan dalam satu sistem terintegrasi. Direktur Keuangan BP Jamsostek,
Pramudya Iriawan B menyampaikan, ada empat tahapan sampai program JKP bisa
diimplementasikan. Tahap pertama pada periode Oktober 2020-Juli 2021 adalah saat regulasi-
regulasi yang dibutuhkan mulai dibentuk. Hasil kolaborasi berbagai pihak menghasilkan sederet
regulasi yang diperlukan yakni UU 11/2020, PP 37/2021, Permenaker 7/2021, serta Permenaker
15/2021.
FEBRUARI 2022, BP JAMSOSTEK IMPLEMENTASIKAN MANFAAT JKP
JAKARTA, -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek
mulai mengimplementasikan manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) pada
Februari 2022. Program dengan manfaat uang tunai, pelatihan kerja, dan akses informasi pasar
kerja itu kini sedang disiapkan dalam satu sistem terintegrasi.
Direktur Keuangan BP Jamsostek, Pramudya Iriawan B menyampaikan, ada empat tahapan
sampai program JKP bisa diimplementasikan. Tahap pertama pada periode Oktober 2020-Juli
2021 adalah saat regulasi-regulasi yang dibutuhkan mulai dibentuk. Hasil kolaborasi berbagai
pihak menghasilkan sederet regulasi yang diperlukan yakni UU 11/2020, PP 37/2021,
Permenaker 7/2021, serta Permenaker 15/2021.
"Pada saat yang sama, desain program dan proses bisnis bersama kementerian/lembaga sudah
dilakukan, termasuk simulasi iuran yang dibutuhkan dari pemerintah dan rekomposisi," kata
Pramudya saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (28/9).
Memasuki tahap kedua yakni pada Agustus-September 2021, BP Jamsostek melakukan integrasi
data dengan BPJS Kesehatan. Hal itu sejalan dengan instruksi PP 37/2021 yang mengamanatkan
integrasi dilakukan paling lambat enam bulan sejak Februari 2021. Namun demikian, integrasi
data sudah dilakukan mulai Maret 2021 sampai saat ini.
Per 7 September 2021, BP Jamsostek pun sudah mulai melakukan rekomposisi iuran JKP yang
berasal dari iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Rekomposisi
dilakukan pada iuran periode Februari-Agustus 2021.
Berlanjut ke tahap ketiga yakni rentang September 2021-Januari 2022, BP Jamsostek
menyiapkan implementasi dan layanan manfaat JKP berupa uang tunai, pelatihan kerja, dan
akses informasi pasar kerja. Pemberian manfaat kepada peserta nantinya akan terintegrasi
dalam satu sistem dan satu skema utuh. Setelah itu, barulah BP Jamsostek bisa
mengimplementasikan pemberian manfaat.
"Tahap keempat, pada Februari 2022 sesuai dengan PP 37/2021, pemberian manfaat uang tunai,
akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja, kita sudah mulai kita deliver sesuai
ketentuannya," beber Pramudya.
Di samping itu, Pramudya mengingatkan bahwa pelaksanaan program JKP berpotensi menekan
program JKM. Dalam hal ini, iuran JKP salah satunya berasal dari rekomposisi iuran JKM. Meski
begitu, sampai saat ini rekomposisi iuran masih dalam konteks konsep dan sedang dilakukan
proses simulasi.
57