Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JANUARI 2020
P. 29
Penguatan daya saing tenaga kerja Surabaya menjadi keniscayaan karena setiap
lapangan pekerjaan yang tersedia di Surabaya akan menarik perhatian para pencari
kerja yang tinggal di kabupaten/kota di sekitar Surabaya, seperti yang berasal dari
Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan lainnya.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Rahma Gafmi menyoroti kondisi
ketenagakerjaan dengan TPT turun signifikan dari 7,01 persen pada 2015 menjadi
5,98 persen pada 2017. Ia menilai, pada 2017, jumlah angkatan kerja di Surabaya
naik 1,89 persen menjadi hampir 1,5 juta orang dibandingkan periode 2015 sebesar
1,47 juta orang atau terjadi penambahan sekitar 33 ribu orang angkatan kerja.
Hal ini sejalan dengan peningkatan TPAK Surabaya mencapai 66,36 persen atau
meningkat 0,26 persen dibandingkan 2015. Meski jumlah angkatan kerja 2017
mengalami sedikit peningkatan, hal itu merupakan hal positif yang terjadi Surabaya
dengan penambahan penduduk usia kerja yang bekerja.
Penambahan angkatan kerja yang bekerja mencapai 41 ribu orang pada 2017. Ini
akan berdampak pada semakin kecilnya jumlah penduduk usaia kerja yang
menganggur artinya ini semakin kecil pula proporsi pengangguran terhadap
angkatan kerja.
"Saya melihat pada 2017, Surabaya mengalami penurunan pengangguran yang
sangat signifikan dibandingkan periode 2015. Tahun 2015, TPT Kota Surabaya
mencapai 7,01 persen sedangkan 2017 menurun ke 5,98 persen atau mengalami
penurunan sekitar 1,03 persen," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Lebih lanjut ia menuturkan, capaian tersebut bagus karena Surabaya dapat
mewujudukan kondisi ketenagakerjaan yang penuh untuk karyawan meski masih
lumayan harus menggenjot TPT pada kisaran 3-4 persen.
Rahma menilai, Pemerintah Kota Surabaya sudah berupaya dengan meningkatkan
pelatihan-pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan lainnya. "Ini terbukti
banyak tersedia workshop-workshop untuk penduduk yang masih rendah daya
saingnya dalam hal ini misalnya ekonomi kreatif yang dirintis bu Risma," ujar dia.
Rahma mengingatkan hal terpenting saat ini Pemerintah Kota Surabaya bisa
meningkatkan pertumbuhan investasi langsung di Surabaya. Misalnya industri
pengolahan dan peningkatan sektor pariwisata.
"Sektor pariwisata itu rendah dibandingkan kota-kota lain. Surabaya tertolong
dengan sektor pariwisata Jawa Timur untuk orang berkunjung ke Jawa Timur
banyak masih menginap hotel di Surabaya," tutur dia.
Page 28 of 93.