Page 89 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 ApRIL 2019
P. 89

khususnya proses di Pengadilan Hubungan Industrial, dan jaminan sosial.

               Tentunya persoalan-persoalan tersebut masih relevan hingga saat ini, mengingat
               kalangan pekerja masih mengalami masalah atas hal-hal tersebut untuk mencapai
               kesejahteraannya.

               Persoalan tersebut muncul karena pelaksanaan hubungan industrial belum berjalan
               secara maksimal, mengingat delapan sarana hubungan industrial (yaitu Peraturan
               Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersama (PKB), SP/SB, Apindo, LKS Bipartit, LKS
               Tripartit, Lembaga PPHI dan Peraturan Perundang-undangan) belum bersinergi dan
               berjalan dengan baik.

               Kalangan SP/SB dan pengusaha belum memanfaatkan Lembaga Kerja Sama (LKS)
               Bipartit secara maksimal di perusahaan dan peran LKS Tripartit seolah-olah hanya
               forum formalitas diantara SP/SB, Apindo dan pemerintah.

               Kinerja pengawasan dan penegakkan hukum terhadap hukum positif
               ketenagakerjaan, PP dan PKB masih dikeluhkan banyak pekerja, khususnya dalam
               proses PPHI dari bipartite hingga Mahkamah Agung masih dirasakan lama dan
               menguras banyak energi dan dana.

               INDUSTRI 4.0 Persoalan hubungan industrial yang belum selesai tersebut, justru
               saat ini lebih diperhadapkan pada persoalan yang lebih kompleks lagi. Kehadiran
               Revolusi Industri 4.0 akan mensyaratkan delapan sarana hubungan industrial
               bekerja lebih berkualitas lagi.

               Era Revolusi Industri 4.0 yang diwarnai oleh proses robotisasi dan digitalisasi
               tentunya menjadi tantangan bagi seluruh aktor hubungan industrial mengingat di
               era ini terjadi proses pergantian sistem kerja manual yang padat karya menjadi
               digitalisasi yang padat modal.

               Dunia tanpa batas mendorong kompetisi industri semakin tinggi, tidak hanya
               kompetisi di dalam negeri tetapi juga kompetisi industri antar-negara. Kompetisi
               mensyaratkan efisiensi dan produktivitas. Industri sangat membutuhkan pekerja
               dengan kualitas kerja yang handal yang ditandai dengan sertifikasi.

               Dengan pergeseran kebutuhan industri tersebut, isu perjuangan SP/SB dan pekerja
               pun harus mampu merespons perubahan tersebut, yaitu dengan memperkuat
               sumber daya manusia pekerja sehingga bisa memenuhi kebutuhan industri.

               Negara harus hadir untuk tetap memposisikan pekerja sebagai aktor hubungan
               industrial, melalui pelatihan vokasional dan jaminan sosial.

               Perayaan May Day tahun ini merupakan momentum bagi SP/SB dan pekerja untuk
               mendorong pemerintah menghadirkan kemudahan bagi pekerja mendapatkan
               pelatihan vokasional dan jaminan sosial yang mumpuni, selain juga terus meminta
               pemerintah menyelesaikan persoalan hubungan industrial seperti yang telah



                                                       Page 88 of 159.
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94