Page 130 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 130
BAHAS PROTOKOL, PEMPROV DKI: PENGUNJUNG HIBURAN MALAM HARUS RAPID
TEST DULU
Jakarta, - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih membahas protokol kesehatan saat
membuka sektor usaha hiburan malam.
Salah satu syarat yang disarankan adalah dengan mewajibkan pengunjung ikut rapid test atau
tes cepat Covid-19.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI
Bambang Ismadi mengatakan, syarat rapid test itu sudah masuk ke protokol yang pihaknya
siapkan. Alasan rapid test menjadi syarat karena hiburan malam biasanya dilakukan ditempat
tertutup atau indoor.
Sementara lokasi indoor merupakan tempat paling rawan penularan Covid-19. Sebab, sirkuasi
udara di dalam ruangan tak lebih baik dari pada di ruang terbuka.
"Contoh nih, setiap yang mau masuk ke tempat karaoke, dia (pengunjung) harus rapid tes di
tempat. Ini masih kita komunikasikan lagi sih kepada pengusaha," kata Bambang saat
dihubungi, Kamis (23/7/2020).
Mengenai syarat ini, Bambang mengakui akan memberatkan para pengusaha. Karena itu ada
opsi penggantinya, yakni membawa hasil swab test atau surat keterangan bebas Covid-19.
"Misalnya pengunjung yang sudah punya surat bebas Covid atau hasil non-reaktif rapid , atau
rapid test di tempat, itu bisa digunakan buat akses masuk, nanti sesuai kesepakatan
pembahasan saja gimana ," tuturnya.
Ia membandingkan dengan pembukaan bioskop yang kembali ditunda karena di ruangan
terbuka. Karena itu, jika memang harus dioperasikan, maka syarat bebas corona menjadi yang
paling utama demi keselamatan pengunjung.
"Kami mengutamakan penanganan kesehatan apa ekonomi dengan buka tempat hiburan?
kesehatan kan? Ini kan juga biar merasa aman, pengunjung aman, pekerja tempat hiburan
aman, karyawannya juga wajib dites," pungkasnya.
Sebelumnya, Bambang Ismadi juga menyebut yang berhak menentukan adalah Gugus Tugas
percepatan penanganan Covid-19 DKI Jakarta. Mereka yang akan melakukan penilaian
berdasarkan keamanan saat sektor usaha dibuka kembali.
"Kita memang sudah membahas. Cuma, pak Gubernur kan enggak bisa mengizinkan begitu saja
tanpa ada persetujuan dari tim Gugus Tugas DKI," jelasnya.
Bambang menyebut para pengelola hiburan malam yang kemarin mendemo Balai Kota akan
diarahkan untuk bertemu dengan Gugus Tugas. Jika sudah diizinkan, maka pihaknya akan
menerbitkan izin pembukaan.
"Di sana kan ada ahli epidemiologinya tuh. Kalau mereka mengizinkan ya abis itu kita bikin SK
pembukaan, dan monggo dibuka," tuturnya.
Sumber: suara.com.
129