Page 151 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 151
"Saat ini proses investigasi terus dilakukan oleh Polda kepulauan Riau," ujar Judha dalam press
briefing virtual dengan media, Kamis (23/7/2020).
Judha mengatakan Kementerian Luar Negeri siap memfasilitasi jika memang diperlukan untuk
melakukan kerjasama penyelidikan dengan pihak China melalui mekanisme mutual legal
assistance.
Ada 18 ABK WNI yang berada di kapal Lu huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118
yang pada beberapa saat yang lalu dua kapal tersebut telah ditahan oleh otoritas penegak
hukum Indonesia.
Sebanyak 12 ABK di antaranya bekerja di kapal Lu Huang Yuan Yu 117 dan enam orang
bekerja di kapal lu huang yuan yu 118.
"Saat ini 18 orang tersebut dalam berada di Batam dan sedang diproses kepulangannya ke
daerah asal masing-masing melalui koordinasi yang dilakukan oleh UPT BP2MI di
Tanjungpinang," kata Judha.
Jasad 2 ABK Warga Indonesia Ditemukan di Freezer Kapal Ikan Asing Lu Huang Yuan Yu 117
dan 118 berbendera China ditangkap setelah diduga melakukan tindak pidana kekerasan yang
mengakibatkan seorang ABK kapal Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia.
Diketahui di dalam kapal itu, aparat gabungan menemukan dua mayat ABK WNI di dalam
lemari pendingin (freezer).
Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman menyebut kapal tersebut diduga telah berlayar selama 7
bulan.
"Kapal ini kurang lebih sudah berlayar selama 7 bulan bertolak dari Singapura ke Argentina dan
begitu melewati perairan kita langsung dilakukan penyergapan dengan seluruh aparat yang ada
di laut," kata Aris kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).
Penangkapan kapal itu bermula dari laporan warga yang menyebutkan ada praktik tindak pidana
perdagangan orang (TPPO) di dalam kapal tersebut.
Dalam informasi yang diterima, ada sejumlah WNI yang meninggal dunia di dalam kapal
tersebut.
"Seperti pengalaman sebelumnya sebagian besar tenaga kerja kita yang bekerja di kapal ikan
asing itu diperlakukan secara tidak manusiawi dan berdasarkan dokumen untuk mereka bekerja
sering kali dipalsukan dan tidak benar isinya, sehingga dugaan kami kedua kapal ini salah
satunya merupakan tempat dilakukannya penganiayaan," jelasnya.
Dari informasi itu, aparat gabungan langsung menggelar operasi penangkapan kapal tersebut
pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 06.00 WIB.
Aparat pun mengerahkan helikopter untuk memburu kapal yang dikabarkan telah singgah di
perairan Indonesia tersebut.
"Helikopter ikut bergabung melakukan pencarian melalui udara. Dan berdasarkan pengalaman
bahwa anggota rawan sekali terkena serangan untuk itu kami saling bersinergi, saling
membantu dalam mengamankan Kapal ini, termasuk juga tim Brimob kita terjunkan," jelasnya.
Tak perlu waktu lama, aparat gabungan pun menangkap kapal berbendera China tersebut.
Setelah diperiksa, di dalam kapal tersebut memang benar ada dua jenazah ABK WNI asal
Indonesia yang dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
150