Page 153 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 153

Aris juga menyatakan,  ABK  WNI di atas kedua kapal tersebut merupakan korban Tindak Pidana
              Perdagangan Orang (TPPO) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal.

              Aris mengatakan, dia mendapat informasi terkait  ABK  yang meninggal di atas kapal dan akan
              dilakukan penangkapan pada Rabu (8/7/2020) pagi sekira pukul 06.00 Wib.

              TNI AL dan Bakamla serta pihak keamanan laut lainnya sudah terlebih dahulu mendapatkan
              informasi tersebut.

              "Informasi tersebut dari Kabinda dan pada pukul 06.00 Wib itu saya perintahkan Ditpolairud
              untuk bergabung," ujarnya.

              Aris menyebutkan dalam perbantuan pengamanan tersebut pihaknya juga mengerahkan satu
              helikopter dan satu peleton Brimob dari Polda Kepri.

              "Kita juga mengerahkan satu helikopter dengan menyiagakan dua sniper dari Brimob untuk
              membantu pengejaran. Berdasarkan pengalaman beberapa kali saat pengamanan bila anggota
              kurang, jumlah dari orang di atas kapal mereka yang diserang."  "Sehingga atas inisiatif kami
              bersama pak Danlantamal, saya menurunkan satu peleton Brimob untuk mendukung rekan-
              rekan kita TNI AL yang sudah terlebih dahulu mengamankan di atas kapal," jelas Aris.

              Aris juga menyatakan bahwa  ABK  yang meninggal tersebut diketahui berdasarkan laporan
              keluarga pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.

              Adapun kejadian meninggalnya  ABK  tersebut berada di perairan Indonesia.

              "Tanggal 29 Juni 2020 sudah meninggal. Artinya tempat kejadian perkara itu berada di wilayah
              yurisdiksi Indonesia dan dianiaya adalah WNI walaupun diatas kapal asing tetapi dilakukan di
              atas perairan Indonesia," kata Aris.
              Sehingga  menurut  Aris, penanganan  hukum  dan  kewenangan  berada  di  kepolisian, TNI  AL,
              Bakamla RI.

              Aris mengungkapkan kapal Lu Huang Yu 117 dan 118 telah berlayar selama kurang lebih 7 bulan
              lamanya.

              Kapal tersebut berangkat dari Singapura dan sudah berlayar hingga Argentina.
              Adapun  ABK  kapal dari dua kapal itu, setelah dilakukan pemeriksaan protokol kesehatan akan
              dimintai  keterangan  lebih  lanjut  oleh  kepolisian.(    Artikel  ini  telah  tayang  di  tribunbatam.id
              dengan judul  Kronologi Dua Kapal Berbendera China Diamankan Tim Gabungan TNI/Polri di
              Perairan Kepri.





















                                                           152
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158