Page 36 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 36

BP2MI SELAMATKAN RP 13,73 MILIAR HAK PEKERJA MIGRAN RI

              JAKARTA--  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  menyelamatkan  hak  milik
              calon maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebesar 13,37 miliar sepanjang periode semester
              pertama 2020. Jumlah tersebut merupakan hak PMI yang didapatkan dari hasil penanganan 60
              kasus oleh Direktorat Mediasi dan Advokasi BP2MI.

              "Sepanjang periode semester pertama 2020, sebanyak Rp 13,73 miliar hak-hak CPMI/PMI telah
              diselamatkan. Jumlah tersebut merupakan hak PMI yang didapatkan dari hasil penanganan 60
              kasus oleh kami," kata Direktur Mediasi dan Advokasi BP2MI Yana Anusasana dalam keterangan
              tertulis yang diterima Republika, Kamis (23/7).

              Kemudian, ia melanjutkan penanganan tersebut dilakukan melalui mediasi, advokasi, fasilitasi
              klaim  asuransi,  serta  Jaminan  Sosial  BPJS  Ketenagakerjaan.  Upaya  tersebut  sejalan  dengan
              sembilan  arah  kebijakan  strategis  BP2MI,  yakni  memberlakukan  PMI  sebagai  VVIP  dan
              meningkatkan perlindungan PMI.

              Adapun rincian hak-hak PMI tersebut ialah klaim asuransi dan jaminan sosial PMI untuk 14 kasus
              kecelakaan kerja, 17 kasus PMI meninggal dunia, tiga kasus PMI Sakit, dua kasus ABK yang
              hilang di laut, dua kasus ABK meninggal dunia, satu PMI Bermasalah karena terkena Pemutusan
              Hak Kerja (PHK).

              Ia  menambahkan  terdapat  pengembalian  uang  kepada  11  PMI  yang  gagal  berangkat,
              pembayaran sisa gaji untuk tujuh kasus PMI yang gajinya tidak dibayarkan, pembayaran uang
              kerahiman untuk satu kasus PMI yang mengalami ilegal rekrut, penanganan untuk satu kasus
              PMI yang bekerja tidak sesuai Perjanjian Kerja (PK) dan penanganan untuk satu kasus PMI yang
              hilang  komunikasi.  "Penyerahan  hak-hak  kepada  CPMI/PMI  tersebut  merupakan  salah  satu
              output kami dalam penyelesaian kasus CPMI/PMI dan sebagai upaya menjalankan sembilan
              kebijakan strategis BP2MI," kata dia.

              Menurutnya, penyelesaian ini merupakan hasil kerja sama yang baik dengan Perwakilan RI di
              negara  penempatan,  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Kementerian  Luar  Negeri,  BPJS
              Ketenagakerjaan, Konsorsium Asuransi dan instansi terkait lainnya.

              Dalam proses penanganan klaim asuransi luar negeri, Yana telah memfasilitasi terjemahan dan
              legalisasi  208  dokumen.  Jumlah  tersebut  termasuk  fasilitasi  dokumen  untuk  pemberian
              santunan dan pengajuan klaim asuransi luar negeri bagi tiga PMI Anak Buah Kapal (ABK) yang
              meninggal dunia akibat tertimpa jembatan runtuh di Taiwan pada bulan Oktober 2019.

              "Adapun total pencairan dimaksud hingga mencapai NTD 22.834.750 atau setara dengan Rp
              11,46 Milliar (kurs 1NTD = Rp 502 per tanggal 21 Juli 2020)," kata dia.
              Selain itu, penyelamatan hak CPMI/PMI juga telah dilakukan melalui pengembalian dokumen
              pribadi CPMI/PMI yang ditahan oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI)
              dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

              Pada periode semester pertama 2020, sebanyak 20 dokumen yang terdiri dari sembilan ijazah,
              lima  paspor,  dua  KTP,  dua  akta  kelahiran,  satu  kartu  keluarga,  dan  satu  surat  nikah  telah
              dikembalikan  kepada  CPMI/PMI.  Dokumen  tersebut  diselesaikan  melalui  pendampingan
              advokasi secara non-litigasi.
              "Kami  pun  membuka  pelayanan  informasi,  konsultasi,  dan  pendampingan  hukum.  Selama
              Januari-Juni 2020, sebanyak 48 CPMI/PMI dan keluarganya telah kami berikan pelayanan. Hasil-
              hasil ini dapat memberikan gambaran bahwa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan pelayanan
              kami dalam menangani dan menyelesaikan permasalahan CPMI/PMI sehingga kami tetap dapat
              menyumbang capaian kinerja bagi BP2MI," kata dia..
                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41