Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2020
P. 41

Cara ini, sebut Menaker, adalah cara yang pertama dan utama untuk ditanamkan
               dalam diri seluruh pegawai Kemnaker, guna menghindari dan mencegah terjadinya
               praktik korupsi.


               "Ibdak binafsik. Harus dimulai dari diri sendiri masing-masing," terang Menaker Ida.

               Secara institusional, Kemnaker telah menerapkan sejumlah upaya pencegahan
               tindak pidana korupsi. Di antaranya diterbitkannya sejumlah aturan teknis
               pengendalian gratifikasi, pelaporan harta kekayaan, status wajib pajak, hingga
               pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi.


               Upaya tersebut, lanjut Menaker, juga didukung dengan penerapan sistem
               pencegahan tindak pidana korupsi. Seperti reformasi birokrasi serta pembangunan
               sistem layanan dan informasi ketenagakerjaan berbasis online melalui SISNAKER.
               Sistem berbasis online disebutnya akan meminimalisir dan mencegah terjadinya
               penyalahgunaan wewenang.

               Selain itu, Kemanker juga telah membangun zona integritas yang bertujuan untuk
               mengembangkan Unit Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
               Melayani (WBBM).

               Menurut Menaker, keberhasilan pemberantasan korupsi bukan dilihat dari
               banyaknya koruptor yang ditangkap, melainkan melalui berbagai upaya.

               "Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui upaya-upaya
               penindakan pelaku, tetapi juga upaya-upaya pencegahan melalui perbaikan sistem,
               serta pembangunan perilaku dan budaya anti korupsi," ujarnya.

               Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, menjelaskan, KPK memiliki peran untuk
               mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Di antaranya dengan sosialisasi,
               edukasi, koordinasi dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta,
               tentang pencegahan korupsi.

               "KPK sesuai dengan tupoksinya, berusaha untuk memastikan pembangunan sesuai
               dengan arah yang sudah disepakati, berjalan dengan visi dan misi pemerintah,"
               terang Lili.

               Ia menambahkan, upaya pencegahan korupsi harus didasarkan pada faktor-faktor
               penyebabnya. Setidaknya, korupsi dapat terjadi dikarenakan adanya 3 faktor yaitu
               motivasi, kesempatan, dan rasionalisasi. Sehingga, langkah pencegahan haruslah
               memperhatikan 3 faktor tersebut.


               "Kita harus melakukan kegiatan ini bersama-sama, untuk mencegah terjadinya
               tindakan korupsi. Selain itu dibutuhkan komitmen di antara pimpinan tentunya,
               keseriusan membenahi sistem dan tata kelola, pemberian punishment and reward
               yang transparan, adil, dan konsisten," ujar Lili.







                                                       Page 40 of 185.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46