Page 54 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 ApRIL 2019
P. 54
Sementara itu, Indra (45 tahun) yang juga ikut berdemo mengaku banting setir
menjadi pengemudi ojek online sejak 7-Eleven gulung tikar. Pria yang berdomisili di
Tanjung Duren itu harus menafkahi dua anaknya yang masih duduk di bangku SMP
dan kuliah.
Hampir setengah umurnya, Indra habiskan untuk bekerja di Modern Group. Mulanya,
ia bekerja di PT Modern Putra Indonesia pada 1993.
Sama halnya dengan Ade, ia merupakan saksi perjalanan 7-Eleven di Indonesia, sejak
gerai itu pertama dibuka hingga gulung tikar. Selama bekerja di 7-Eleven ia pernah
ditempatkan sebagai General Affair (GA) dan legal.
Ia tak menyangka, 25 tahun karirnya di Modern Group harus berakhir dengan berdiri
di tengah panas matahari demi uang pesangon.
"Panas tidak masalah, ikhlas saja, karena tuntutan kami masih ada. Sebetulnya,
permintaan kami sederhana, begitu pesangon dikasih, selesai," katanya.
Kini, Indra terpaksa menjadi pengemudi ojek online. Meski, pekerjaannya kini lebih
berat, dapur harus tetap mengepul. Ia sendiri mengaku kapok jika harus kembali
melamar sebagai karyawan perusahaan karena trauma jika harus berakhir dengan
PHK.
"Di ojek online ini, kami semakin kerja keras semakin banyak uangnya, kalau semakin
malas uangnya tidak ada," ungkapnya.
Ade, Indra, dan eks karyawan 7-Eleven lainnya belum tahu kapan perjuangan mereka
menuntut pesangon berbuah manis. Hingga kini, baru sekitar 37,35 persen karyawan
Sevel yang telah menerima pesangon.
Setelah berdiri hingga lebih dari satu jam, tak seorang pun manajemen MSI menemui
mereka. Kini, mereka hanya bisa pasrah agar perusahaan membuka hati melunasi
pesangon mereka.
(agi).
Page 53 of 59.