Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 41

terbuka, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 6,68 juta atau 4,8 persen dari total 137,91
              juta  angkatan  kerja  per  Februari  2020,  terendah  sejak  1990-an,  diprediksi  melonjak  akibat
              korona. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan lonjakan pengangguran terbuka
              di kuartal II tahun ini hingga 9,35 juta orang.

              Beberapa  lembaga  memprediksi  bisa  mencapai  12  persen,  tertinggi  dalam  sejarah.  Paling
              terkena dampak adalah pekerja bebas dan pekerja lepas atau yang berusaha sendiri berskala
              mikro. Wilayah paling terdampak: DKI Jakarta, Jawa Barat, dan wilayah Jawa lainnya. Secara
              global, ILO memperkirakan sekitar 1,25 miliar pekerja terancam pemutusan hubungan kerja
              (PHK) di seluruh dunia.

              Stimulus fiskal dan moneter digelontorkan untuk membantu dunia usaha bergerak kembali dan
              meredam lonjakan pengangguran. Banyak variasi respons kebijakan antarnegara.
              Seperti Inggris, memberikan subsidi ke pelaku usaha agar tak melakukan PHK. Amerika Serikat
              (AS) mengucurkan stimulus fiskal, berbentuk tunjangan pengangguran bagi korban PHK dan
              insentif modal/bantuan untuk pelaku usaha terdampak.

              Secara  bertahap,  ekonomi  nasional  harus  pulih  dan  menciptakan  lapangan  kerja,  baik  bagi
              pekerja yang kehilangan pekerjaan atau bagi tambahan 1,7 juta angkatan kerja baru per tahun.
              Inovasi dan kreativitas kebijakan diperlukan. Stimulus masa pandemi bisa diwujudkan dalam
              penciptaan lapangan kerja produktif sebanyak-banyaknya oleh pemerintah, seperti proyek padat
              karya, tetapi tetap menjaga protokol kesehatan.

              Selain fokus pada penyediaan bantuan segera bagi pekerja dan dunia usaha untuk melindungi
              keberlangsungan mereka, membantu transformasi SDM dan pelaku usaha beradaptasi dengan
              era normal baru juga harus dilakukan, agar mampu berlari cepat begitu pemulihan dari pandemi
              teijadi.









































                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46