Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 49
DUA WNI YANG LOMPAT DARI KAPAL IKAN CINA KORBAN TPPO
Batam, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri)
berhasil membongkar sindikat perdagangan orang dengan modus rekrutment Tenaga Kerja
Indonesia (TKI). Pengukapan kasus ini berawal dari aksi nekat dua WNI yang merupakan ABK
Kapal Ikan asal Tiongkok terjun ke laut akibat tidak tahan mendapat perlakuan kasar semasa
bekerja dikapal ikan itu.
Tak hanya mendapat penganiayaan, korban yang bernama Reynalfi (22 Tahun) asal Medan,
Sumatera Utara dan Andri Juniansyah (30 Tahun) asal Sumbawa, NTB, mengaku tak diberi gaji
selama bekerja di Kapal Ikan Tiongkok bernama Lu Qing Yuanyu 213. Selama bekerja tujuh
bulan, gaji seperti yang dijanjikan tak pernah ia rasakan. Komunikasi juga dianggap melanggar
aturan diatas kapal.
Juniansyah mengaku berani terjun ke laut dari atas kapal yang sedang berlayar , lantaran tahu
posisi kapal sedang berada di perairan Indonesia. Setelah trrjun ke laut, tujuh jam terombang-
ambing dilaut lepas, dan akhirnya kedua korban diselamatkan oleh nelayan Kabupaten Karimun
dan dibawa ke Polsek Meral, Polres Karimun, Kepri, Jumat (5/6).
"Saya sudah tidak tahan lagi berada di atas kapal itu, bermodalkan life jaket kami berdua
terpaksa terjun ke laut karena mengetahui sedang berada di Perairan Indonesia. Diatas kapal
ada sekitar 31 orang krew, 12 Orang WNI dan 19 WN asal Tiongkok dan Taiwan," katanya.
Direktur Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Arie Darmanto mengatakan, kasus ini
terungkap dari hasil pengakuan dua WNI tersebut. Awalnya, tim menyelidiki proses rekrutment
TKI ke luar negri yang mempekerjakan para korban tersebut. Setelah ditusuri, diketahui proses
pengiriman TKI maladministrasi serta menyalahi aturan yang berlaku untuk mempekerjakan
seorang pelaut.
"Awalnya tim mendapat informasi perekrut para ABK itu dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya,
yang didukung oleh Bareskrim Mabes Polri. Tim bergerak untuk menangkap tersangka S di
Kecamatan Cilengsi, Bogor, Jabar, Sabtu (13/6). Kemudian terhadap tersangka dilakukan
pengembangan, polisi kembali mengamankan tersangka AH di Kecamatan Koja, Jakarta Utara,"
katanya, Senin (15/6) di Batam.
Dari situ, kata Arie, polisi kemudian mencium adanya keterlibatan MHY warga Kedoya,
Kabupaten Bekasi, yang berperan sebagai pembuatan dokumen Baseic Safty Traning (BST) para
korban di Jakarta. Kasus ini menjadi perhatian tiga Polda yakni Polda Jateng, Polda Kepri dan
Polda Metro Jaya. Kasus ini juga melibatkan sebelas orang tersangka yang sedang ditangani
oleh tiga Kepolisian Daerah.
"Selain tiga tersangka yang diamankan Polda Kepri. Kasus ini, melibatkan tujuh tersangka lain
di daerah Jawa Tengah dan Jakarta. Polda Metro Jaya juga telah mengamankan empat orang
tersangka yakni BT, SAS, I dan B sebagai pihak yang memberangkatkan para WNI itu ke luar
negri," ucapnya.
Pelaku merekrut calon TKI untuk bekerja di Taiwan sebagai buruh pabrik, dengan upah yang
dijanjikan sebesar Rp.25 juta per bulan. Kasus ini juga melibatkan sebuah Perusahaan yakni PT
Mandiri Tunggal Bahari yang berada di Jawa Tengah, Dirut dan Komisaris perusahaan tersebut
telah ditahan oleh Polda Jateng. Para WNI yang dipekerjakan di Kapal ikan Tiongkok ini,
merupakan korban perdagangan manusia yang melibatkan sebuah korporasi pelayaran.
"Ketiga tersangka yang ditangkap Polda Kepri ini, akan dijerat Pasal 10 UU Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dengan
ancaman pidana 15 Tahun penjara serta denda sebesar Rp600 juta," tuturnya..
48