Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 86

"Inovasi  pengawasan  dengan  menggunakan  piranti  teknologi  informasi  bisa  menjadi  solusi
              meringankan kerja pengawasan yang lebih optimal dan lebih memudahkan partisipasi publik
              dalam pengawasan norma kerja," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (15/6/2020).

              Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  No.  33  Tahun  2016  tentang  Tata  Cara
              Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Permen  Ketenagakerjaan  No.  1  Tahun  2020  tentang
              Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2016,  seorang pengawas
              ketenagakerjaan  wajib  memeriksa  paling  sedikit  lima  perusahaan  setiap  bulan  atau  60
              perusahaan dalam satu tahun.

              "Dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini yang hanya sekitar 1.574 orang, pengawas
              hanya  mampu  mengawasi  103.680  perusahaan  atau  40,9  persen  dari  jumlah  perusahaan,"
              katanya.
              Menaker  juga meminta pengawas Ketenakerjaan meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan
              kader Norma Ketenagakerjaan di perusahaan-perusahaan. Mengingat keberadaan kader-kader
              tersebut menjadi mitra strategis dalam membantu memastikan ditaatinya norma-norma kerja
              di perusahaan.

              "Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kolaborasi antara pengawas ketenagakerjaan dan kader
              norma harus menciptakan situasi kerja yang kondusif, dimana perusahaan tetap produktif, dan
              hak-hak pekerja juga terlindungi," ujarnya.
















































                                                           85
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91