Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 88
Pekalongan - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Agus
Susanto mengatakan sejak Januari hingga 10 Juni 2020 klaim jaminan peserta sudah tembus
Rp11,9 triliun dengan jumlah 921 ribu kasus.
"Klaim (asuransi, red.) sejak Januari hingga per 10 Juni 2020 sudah mencapai 921 ribu kasus
dengan nilai sebesar Rp11,9 triliun," katanya di Pekalongan, Senin.
Ia mengatakan potensi klaim (asuransi kepesertaan, red.) memang ada peningkatan tiga sampai
empat kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal karena saat ini banyak perusahaan yang
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan.
Klaim asuransi peserta, kata dia, pada Februari 2020 masih konstan, Maret 2020 turun karena
ada kebijakan pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kemudian
April 2020 turun lagi, serta Mei dan Juni 2020 meningkat lagi.
"Oleh karena, kita harus mengimbangi apa kesiapan BPJS untuk mengantisipasi masalah itu
yaitu dengan cara satu 'customer' melayani langsung empat sampai enam orang sekaligus
dengan menggunakan protokol Lapak Asik," katanya.
Ia mengatakan sebelum pandemi COVID-19, pelayanan pada peserta menggunakan layanan
satu per satu (face to face) namun sekarang langsung dengan cara empat orang sampai enam
peserta sekaligus untuk meningkatkan penyelesaian produksi klaim asuransi.
"Yang jelas, kami telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi COVID-19
ini. Kami juga telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta
melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) yang terdiri atas kanal daring,
nondaring, serta kolektif," katanya.
Agus menjelaskan protokol Lapak Asik nondaring tidak mempertemukan petugas BP Jamsostek
dengan peserta secara langsung namun dengan menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar
monitor yang terhubung dengan petugas melalui sambungan video interaktif untuk kebutuhan
komunikasi dan verifikasi data.
Melalui metode itu, kata dia, setiap petugas pelayanan akan melayani empat hingga enam orang
sekaligus dalam waktu bersamaan.
"Melalui metode satu orang melayani banyak orang maka kemampuan produksi untuk
meyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat namun bekerja dengan tetap menjaga protokol
kesehatan yaitu jaga jarak. Kita sudah mengimplementasikan hampir di seluruh cabang BPJS
Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, terutama pada kantor-kantor yang punya ruang
memadai," katanya.
.
87