Page 133 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 133
UPAYA KEMNAKER TINGKATKAN KOMPETENSI PENCARI KERJA
Untuk mempercepat peningkatan kompetensi SDM Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan
terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatihan vokasi melalui program BLK Komunitas.
Peningkatan kuantitas dan kualitas harus dilakukan secara bersama-sama, karena Indonesia
membutuhkan SDM kompeten dalam jumlah besar.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Budi
Hartawan, mengatakan bahwa pihaknya baru saja melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) BLK Komunitas dengan 5 Lembaga penerima bantuan di Semarang, Jawa
Tengah, pada Selasa (5/10/2021). Pembangunan 5 BLK Komunitas ini merupakan bagian dari
787 BLK Komunitas yang akan dibangun Kemnaker di tahun 2021.
"Mudah-mudahan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat melalui pembangunan BLK
Komunitas diharapkan dapat mengakselerasi penyiapan tenaga kerja terampil yang berkualitas
dan berdaya saing dalam jumlah yang masif dan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia,"
kata Budi Hartawan melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu (9/10/2021).
Dirjen Binalavotas Kemnaker Budi Hartawan(c)2021 Budi Hartawan mengungkapkan bahwa
Kemnaker terus menggencarkan pembangunan BLK Komunitas sebagai upaya mendekatkan
akses pelatihan kepada masyarakat. Untuk itu, sejak tahun 2017 hingga 2020, Kemnaker telah
membangun 2.127 BLK Komunitas yang melatih masyarakat dengan berbagai kejuruan dan
program pelatihan.
Sedangkan dari sisi kualitas, pihaknya telah mengembangkan program kejuruan di BLK
Komunitas menjadi 24 program kejuruan. Selain itu, BLK Komunitas juga didorong untuk bekerja
sama dengan industri setempat. Sehingga pelatihan vokasi yang diselenggarakan di BLK
Komunitas memiliki relevansi dengan kebutuhan industri setempat.
"Arahan Bu Menaker, untuk menjamin manfaat dan keberlanjutan program pelatihan, maka
program pelatihan BLK Komunitas dibuat relevan dengan kebutuhan pasar kerja lokal, tanggap
peluang dan potensi, kreatif dan inovatif serta memperbanyak jejaring kerja sama dengan sektor
industri," jelasnya.
Dirjen Binalavotas Kemnaker Budi Hartawan(c)2021 Selain itu, untuk mewujudkan inklusivitas
pelatihan di BLK Komunitas, pihaknya juga menggelar Pilot Project Pelatihan Bagi Instruktur dan
Tenaga Pelatihan: Pelayanan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi Penyandang Disabilitas
di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Pelatihan tersebut, ujar Dirjen Budi, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas (capacity building)
penyelenggara dan instruktur pelatihan, agar lebih memahami mengenai disabilitas, aksesibilitas,
dan tata cara memberikan pelayanan pelatihan berbasis kompetensi yang inklusif bagi
penyandang disabilitas.
Dirjen Binalavotas Kemnaker Budi Hartawan(c)2021 "Sesuai arahan Menaker, transformasi
lembaga pelatihan kerja menjadi inklusif akan membuka akses dan kesempatan bagi
penyandang disabilitas terhadap pelatihan berbasis kompetensi, yang secara signifikan akan
meningkatkan kesiapan kerja dan penempatan kerja bagi penyandang disabilitas di Indonesia,"
ujarnya.
[hhw].
132