Page 136 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 136
BP2MI DORONG SINERGI PERANGI SINDIKAT PEKERJA MIGRAN
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)telah membentuk Satuan Tugas (Satgas)
Pemberantasan Sindikat Pengiriman Ilegal Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk memerangi
kejahatan perdagangan orang. Namun, kewenangannya terbatas. Diperlukan dukungan dari
kementerian dan lembaga terkait.
"Satgas ini bersifat internal di BP2MI. Kementrian dan lembaga kita ajak secara koordinatif.
Semua pihak tentu diberikan mandat undang-undang, bagaimana semua pihak mengambil
peran," ucap Kepala BP2MI Benny Rhamdani, usai Rakornas BP2MI di Hotel Intercontinental,
Bandung, Jawa Barat, Jumat, 8 Oktober 2021.
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh PMI di negara penempatan, di antaranya pemutusan
kerja sepihak, diperjualbelikan dari satu majikan ke majikan lain, dan ada pula anak buah kapal
(ABK) yang mengalami tindak kekerasan kemudian dilempar ke laut untuk menghindari masalah
hukum.
"Kalau ini dibiarkan, negara seolah diposisikan tak berdaya. Bahkan, negara dianggap melakukan
pembiaran. Padahal, negara ini menjadikan hukum sebagai panglima. Negara ini memiliki
pemerintahan dengan aparatur negara yang diberikan kewenangan kuat oleh undang-undang
dalam hal penegakan hukum," kata Benny.
Ia juga menyoroti sindikat penempatan ilegal yang saat ini terkesan tak tersentuh oleh hukum.
"Yang lebih ideal kita startnya nanti tahun 2022. Aspek-aspek pencegahan itu penting dilakukan
sebelum mereka ditempatkan di negara penempatan. Tapi ketika kita melakukan pencegahan,
siapa otak di balik penempatan ilegal ini juga harus dicari, karena ini bisnis kotor. Ini bisnis yang
dimodali dengan uang yang cukup besar. Dan semua pihak banyak yang menikmati," tutur
Benny.
BP2MI berharap ketidakadilan yang dialami PMI dihadapi dengan cara yang tidak biasa karena
termasuk kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). "Kita tidak ingin hanya memenjarakan
secara fisik para pelaku, diseret secara pidana. Tapi juga uang dan kekayaan hasil kejahatan ini
harus disita atas nama negara," ucapnya.
Dalam rakornas tersebut turut dibahas mengenai sinergi BP2MI beserta kementrian dan lembaga
untuk memerangi sindikat penempatan ilegal. Juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman
antara BP2MI dengan Kepolisian RI, Kejagung, dan PPATK.(*)
135