Page 318 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 318
ketenagakerjaan dan kewirausahaan yang inklusif. Menurutnya, inklusivitas menjadi mandat
konstitusi.
"Salah satu hal yang harus ditingkatkan adalah, memberikan akses seluas-luasnya bagi kelompok
rentan seperti pemuda miskin, perempuan dan orang dengan disabilitas untuk mendapatkan
pelatihan skill sehingga memiliki kesempatan mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwira
usaha," kata Menteri Ida dalam konferensi nasional ketenagakerjaan, Jumat (8/10/2021).
Ida menjelaskan pemerintah Indonesia juga mendapat dukungan dari Badan Pembangunan
Internasional Amerika Serikat (USAID) "Semoga sinergisitas ini dapat berlanjut dalam
memperkuat isu ketenagakerjaan inklusif di Indonesia," urainya. Wakil Duta Besar AS Michael F.
Kleine mengucapkan selamat kepada Indonesia atas pencapaian Indonesia baru-baru ini dalam
mengembangkan ketenagakerjaan yang lebih inklusif.
Meskipun perekonomian nasional Indonesia telah tumbuh selama dua dekade terakhir,
pertumbuhan ini belum dirasakan secara merata oleh semua anggota masyarakat. Pemerintah
Amerika Serikat melalui USAID telah memperbaiki kondisi kerja bagi kelompok masyarakat
miskin dan marginal.
USAID bermitra dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membekali anak muda dari
kelompok rentan dan berpenghasilan rendah dengan keterampilan dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka serta berkontribusi pada perekonomian
Indonesia. "Dengan keterampilan dan berbagai dukungan, mereka siap bersaing di pasar kerja
abad ke-21," ucap Kleine.
USAID akan terus meningkatkan kapasitas institusi pendidikan tinggi dan lembaga pelatihan
keterampilan dalam menyelaraskan kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan dunia
usaha. Hingga saat ini, lebih dari 1.200 perusahaan Indonesia telah mengikuti pelatihan
pengembangan ketenagakerjaan yang didanai oleh Pemerintah AS. Lebih dari 44.000 perempuan
dan 300 karyawan penyandang disabilitas telah mendapatkan manfaat dari peluang ini.
317