Page 92 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 92

VIRAL CURHATAN PEKERJA SWALAYAN GAJINYA DIPOTONG, KEMENAKER: HOAKS

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberikan klarifikasi terkait viralnya berita pekerja
              swalayan  yang  curhat  di  media  sosial  tentang  gajinya  yang  dipotong.  Direktur  Jenderal
              Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker
              Indah Anggoro Putri menegaskan, kiriman yang diunggah Riio Nevil Jarii di media sosial terkait
              pekerja swalayan di Kabupaten Pringsewu yang gajinya dipotong adalah berita bohong alias
              hoaks.

              “Setelah kami melakukan koordinasi dan pengecekan, ternyata posting -an itu hoaks dan tidak
              dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/10).

              Putri menyatakan hal tersebut diketahui setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Tenaga
              Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
              Pringsewu. Putri menegaskan, pertama tidak ada warga Kabupaten Pringsewu atas nama Lisa
              Amelia.
              Kepastian  tersebut  diperoleh  setelah  Disnakertrans  Pringsewu  berkoordinasi  dengan  Dinas
              Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pringsewu. “Jadi, tidak ditemukan data atas nama
              Lisa Amelia sebagai warga Kabupaten Pringsewu,” ucapnya.

              Kedua, setelah mengecek ke pemilik Toko Jasmine Mart, nama Lisa Amelia tidak ada dalam
              daftar sebagai karyawan toko tersebut. Ketiga, katanya, slip gaji yang di- posting dalam media
              sosial juga tidak sama atau berbeda dari slip gaji yang dimiliki dan dikeluarkan Toko Jasmine
              Mart.

              Lebih lanjut dia mengatakan, pemilik Toko Jasmine Mart telah melayangkan somasi kepada Riio
              Nevil  Jarii  terkait  dengan  posting  -an  yang  mencemarkan  nama  baik  tokonya.  Namun,  kini
              permasalahan tersebut telah berakhir dengan klarifikasi dan permintaan maaf dari Rioo Nevil
              Jarii kepada pemilik toko yang berujung perdamaian antara kedua belah pihak.
              “Kedua belah pihak berdamai tanpa ada tuntutan dan disaksikan oleh Kepala Seksi Keamanan
              dan Ketertiban Kecamatan Pringsewu,” ucapnya.

              Belajar  dari  tersebut,  dia  berpesan  kepada  seluruh  masyarakat  agar  bersikap  bijak  dalam
              menggunakan  media  sosial.  Sebab  tindakan  yang  dilakukan  sembarangan  dapat  menjadi
              bumerang bagi diri sendiri.

              “Kalau dulu ada ungkapan mulutmu harimaumu, maka sekarang adalah jarimu harimaumu. Lebih
              bijaksana  untuk  saring  tulisan-tulisan  sebelum  sharing.  Karena  memang  jari-jarimu  kini  bisa
              menjadi harimaumu,” pungkasnya.





















                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97