Page 33 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 33

BENTUK TIM MONITORING UPAH

              Dinas  Ketenagakerjaan  (Disnaker)  Kabupaten  Bandung  akan  membentuk  tim  monitoring
              pelaksanaan  upah  di  Kabupaten  Bandung.  Hal  tersebut  dilaksanakan  guna  untuk  mencegah
              adanya perusahaan yang membayar gaji karyawannya dibawah upah minimum kabupaten/kota
              (UMK).  Kepala  Disnaker  Kabupaten  Bandung,  Rukmana  mengatakan  rencananya  akan
              membentuk tim monitoring pada Januari 2022 mendatang. Selain itu pemerintah mendorong
              perusahaan untuk membuat struktur dan skala upah.

              ”Ini  dilakukan  agar  perusahaan  tidak  ada  lagi  yang  pengupahannya  di  bawah  UMK,”  ujar
              Rukmana saat wawancara, di Soreang, Senin (6/12).

              Dia menuturkan, jika diketahui ada perusahaan yang membayarkan gaji karyawannya dibawah
              UMK,  maka  akan  diberikan  sanksi  administratif dan  pidana. Pasalnya,  itu  merupakan  bentuk
              pelanggaran.

              ”Di undang-undang manapun juga yang melaksanakan di bawah UMK dinamakan pelanggaran.
              Yang  memberikan  sanksi  tentu  pengawas  ketenagakerjaan,  di  tingkat  provinsi.  Kita  lakukan
              pembinaan,” tegasnya.

              Sementara  itu  terkait  dengan  UMK  tahun  2022,  Bupati  Bandung  sudah  mengusulkan
              rekomendasi kenaikan UMK sebesar 10 persen sesuai keinginan buruh, namun ditolak. Sehingga
              berdasarkan  Surat  Keputusan  Gubernur  Jawa  Barat,  pada  tahun  2022  mendatang  tidak  ada
              kenaikan UMK di Kabupaten Bandung. Berkaitan dengan SK Gubernur Jawa Barat tentang UMK,
              jika  ada  buruh  yang  menolak  maka  bisa  menempuh  jalur  hukum  melalui  PTUN.  Selain  itu,
              Rukmana mendorong perusahaan untuk membuat struktur dan skala upah.

              ”Upah UMK itu kan untuk pekerja setahun ke bawah, maka upah untuk satu tahun ke atas itu
              ada  kaitan  struktur  dan  skala  upah.  Nah  sehingga  yuk  kita  bersama-sama  mendorong
              perusahaan membuat struktur dan skala upah, bagi pekerja ini. Jangan sampai upah minimun
              jadi upah maksimum,” papar Rukmana.

              Diakui  Rukmana,  masih  ada  beberapa  perusahaan  di  Kabupaten  Bandung  yang  belum
              menerapkan struktur dan skala upah. Padahal struktur dan skala upah merupakan kewajiban.
              Selain  akan  membentuk  tim  monitoring  pelaksanaan  upah,  Rukmana  juga  meminta  Dinas
              Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat untuk aktif dalam mencegah adanya perusahaan pelanggar
              upah.

              ”Ada  yang  melaksanakan  dan  tidak,  itu  tergantung  kesepakatan  biasa.  Tapi  saya  harapkan,
              sudah jelas tidak naik tapi struktur dan skala upah tidak diterapkan, kan lucu,” jelas Rukmana.

              Rukmana meminta semua pihak untuk mengawal agar tidak ada perusahaan yang membayar
              upah karyawannya dibawah UMK.

              ”Yuk bersama-sama mengawal, udah mah tidak naik, tapi masih ada perusahaan yang di bawah
              UMK. Tentunya itu melibatkan semua stakeholder, baik itu pemerintah, dari pekerja maupun
              kesadaran perusahaan untuk membayar upah,” tandasnya. (yul/ziz)

              caption:

              LAKUKAN  PENGAWASAN:  Kepala  Disnaker  Kabupaten  Bandung,  Rukmana  mengaku  bakal
              membentuk tim tim monitoring pelaksanaan upah. Tim tersebut bertugas mengontrol besaran
              gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk para karyawan.




                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38