Page 57 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 57
Untuk UMK Kota Yogyakarta tahun 2022 sendiri ditetapkan naik dari tahun sebelumnya yakni
4,08 persen. Besaran UMK sendiri menjadi Rp 2.153.970 atau naik dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 84.440.
Kenaikan UMK tahun ini memang tidak terlalu besar. Namun, kata Haryadi, kenaikan tersebut
perlu diapresiasi mengingat saat ini Kota Yogyakarta masih berada di tahap pemulihan ekonomi
akibat pandemi Covid-19.
"Kalau UMK terlampau tinggi, perusahaan repot risikonya ada, investasi kurang. Jika UMK terlalu
rendah, tidak ada orang yang mau bekerja," ujarnya.
Haryadi menyebut, ketentuan UMK sendiri sudah diatur berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan
Surat Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor B M / 383 / HI.01.00/XI/2021.
Selain itu, UMK di kabupaten/kota se-DIY untuk tahun 2022 juga sudah ditetapkan dalam
keputusan Gubernur DIY nomor 373/kep/2021. Penetapan UMK, katanya, juga sudah
berdasarkan koordinasi dengan asosiasi pengusaha dan serikat pekerja.
"Ini regulasi, kami dalam memutuskan ini sudah berkoordinasi dengan Apindo dan serikat
pekerja. Saya sampaikan silakan dibuat dan diputuskan tapi sifatnya hanya rekomendasi," jelas
Haryadi.
Sebelumnya, serikat pekerja DIY juga telah meminta Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk
merevisi UMP maupun UMK tahun 2022. Namun, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
(Disnakertrans) DIY mengisyaratkan UMP dan UMK tidak dimungkinkan untuk direvisi.
Pasalnya, Kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi mengatakan, penetapan sudah dilakukan
sebelum jatuh tempo. "Kalau saya meresponnya, sudah dilakukan penetapan (UMP dan UMK),"
kata Aria.
56

