Page 79 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 79

SIAP-SIAP, BURUH AKAN DEMO BESAR-BESARAN & MOGOK KERJA UNTUK
              BATALKAN UMP UMK 2022
              Upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2022 sudah
              ditetapkan. Tak puas dengan kenaikan UMP dan UMK tahun 2022, buruh akan menggelar aksi
              unjuk rasa besar-besaran dan mogok kerja. Kenaikan UMP dan UMK tahun 2022 sangat kecil.
              Seperti diumumkan Kementerian Ketenagakerjaan, besaran kenaikan UMP tahun 2022 sangat
              kecil. Hal ini karena kondisi ekonomi dan inflasi yang menjadi dasar perhitungan UMP, bernilai
              kecil.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  mencatat  UMP  pada  tahun  2022  naik  rata-rata  sebesar
              1,09%.Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan besaran kenaikan UMP itu saat
              menggelar konferensi pers tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Pekerja 2022 pada 16
              November 2021. Kebijakan penetapan Upah Minimum diatur dalam Undang-undang Nomor 11
              Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  dan  aturan  turunannya  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.

              Berikut data perbandingan UMP tahun 2021 dan 2022 Sebagai perbandingan, berikut daftar UMK
              tahun 2021 di Jawa Tengah / Jateng: Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said
              Iqbal  mengatakan,  pihaknya  akan  melakukan  aksi  dan  mogok  kerja  mendesak  pemerintah
              menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

              "Sudah  disepakati  dan  diputuskan  aksi  buruh  tiap-tiap  provinsi,  kabupaten/kota  di  seluruh
              Indonesia akan terus dilakukan mulai tanggal 6 sampai 10 Desember.2021 aksi-aksi buruh di
              masing-masing provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia akan berlangsung yang melibatkan
              puluhan ribu buruh," ujar Iqbal ketika dikonfirmasi, Senin (6/12).

              Iqbal  mengatakan,  aksi  unjuk  rasa  nasional  akan  dipusatkan  di  Istana  Negara,  Gedung
              Mahkamah Konstitusi, dan Balaikota DKI Jakarta. Hal itu rencananya akan dilakukan pada 8
              Desember yang melibatkan sekitar 50.000 hingga 100.000 buruh dari Jabodetabek yang berasal
              dari 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional.
              Lalu, lanjut Iqbal, aksi unjuk rasa akan dilakukan pada tanggal 9 Desember 2021 serempak di
              seluruh Indonesia di masing-masing daerah. Kemungkinan besar aksi akan diikuti ratusan ribu
              bahkan  tidak  menutup  kemungkinan  jutaan  buruh  di  daerah  masing-masing,  provinsi
              kabupaten/kota.
              "Rencana aksi mogok nasional yang melibatkan 2 juta buruh di seluruh Indonesia belum kami
              putuskan tanggal nya karena atas permintaan kawan - kawan daerah aksi akan difokuskan ke
              daerah  terutama  bupati/walikota  dan  gubernur  harus  merubah  SK  tentang  kenaikan  upah
              minimum provinsi (UMP) dan UMK," ujar Iqbal.

              Iqbal  mengatakan,  terdapat  tiga  tuntutan  yang  akan  disuarakan  pada  aksi-aksi  tersebut.
              Pertama,  mencabut  UU  Cipta  Kerja  sesuai  keputusan  MK  yang  sudah  menyatakan
              inkonstitusional bersyarat dan cacat formil. Kedua, mencabut PP 36/2021 tentang pengupahan
              yang dinilai sudah inkonstitusional dan cacat formil menurut keputusan MK.

              "Ketiga, cabut SK gubernur tentang UMP DKI dan UMK di seluruh kabupaten/kota di seluruh
              Indonesia," ucap Iqbal.

              Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan UU Cipta
              Kerja yang disahkan tahun lalu itu tetap berlaku secara konstitusional. Hal itu berlaku hingga
              diterbitkannya aturan perbaikan yang paling lama 2 tahun.




                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84