Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 04 FEBRUARI 2019
P. 86
"Presiden Jokowi memiliki pembantu yang ahli persoalan tersebut. Tentu tahu
keputusan yang terbaik," kata Ridwan.
Pakar hubungan industrial Payaman Simanjuntak mengatakan, tuntutan mantan AMT
atau sopir tanki menjadi buruh tetap PT Pertamina Patra Niaga (PPN) dan PT Elnusa
Petrofin dinilai tidak relevan. Selama ini para sopir merupakan pegawai PT GUN.
"Pertamina itu kan meng-outsourcing-kan ke PT GUN, maka sopir-sopir itu karyawan
dari PT GUN tersebut," kata Payaman.
Dia menjelaskan, tidak ada hubungan langsung antara pihak Pertamina dengan para
awak mobil. Sehingga jika ada tuntutan semestinya ditujukan ke PT GUN. Begitu juga
saat para awak menuntut diangkat menjadi karyawan bukan ditujukan kepada
Pertamina. "Salah alamat jika ditujukan ke Pertamina," ujarnya.
Dosen Universitas Krisnadwiyana ini juga menambahkan, begitu juga jika ada
pemutusan hubungan kerja maka segala hak karyawan bukan menjadi tanggung
jawab Pertamina. Sebab, semua merupakan tanggung jawab PT GUN. "Pemenuhan
semua hak karyawan menjadi tanggung jawab PT GUN," tegas Payaman.
Sebelumnya, PT GUN mengaku siap menerima mantan pekerja AMT untuk bekerja
kembali. PT GUN berharap niat baik tersebut disambut baik oleh mantan pekerjanya.
"PT GUN membuka kesempatan kepada mantan karyawan AMT untuk melamar
pekerjaan kembali sesuai dengan persyaratan dan prosedur yang berlaku. Dokumen
kami tunggu 21 hari terhitung hari Kamis (24/1) lalu. Semoga itikad baik kami
direspons positif," ujar Direktur PT GUN Rudi Bratanusa, Ahad (27/01) lalu.
Page 85 of 136.