Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 04 FEBRUARI 2019
P. 88
"Tahun 2017 kita kejar di lapangan, kita keluarkan langsung di lapangan. Itu di salah
satu perusahaan di Obi, Halmahera Selatan," ujar Amir.
Seperti yang terjadi di Pelabuhan Bastiong Ternate, dikatakan Amir, pihaknya
mengamankan 43 orang. Mereka hendak masuk di PT. Harita Group. Kemudian 23
orang ditemukan di perusahaan tambang PT. Wana Tiara Persada.
Di akhir 2018, pihaknya menemukan 7 orang. Namun dari hasil pemeriksaan, mereka
sudah melakukan pembayaran dokumen serta memiliki izin masuk.
"Sehingga kita perbolehkan masuk, tentu setelah melihat bukti-bukti pembayaran,"
katanya.
Amir menjelaskan, dalam data terakhir, jumlah TKA di Maluku Utara sebanyak 1.210
orang. Mereka tersebar di Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Halmahera
Selatan. Namun pihaknya belum mengecek di Pulau Obi.
"Angka terakhir itu 1.100 sekian orang. Itu belum dirangkum di PT. Weda Bay Nikel.
Kabarnya jumlah mereka 156 orang. Tapi mereka memiliki dokumen. Jadi ada
peningkatan kurang lebih 1.200 sekian. Rata-rata berkewarganegaraan Cina,"
jelasnya.
Dikatakan Amir, kehadiran tenaga kerja Cina bukan berarti menganggu angka
pengangguran. Sebab TKA dilihat dari sisi skill. Bukan non skill. Namun pada 2016
pernah ditemukan. Bahkan ada yang memiliki jabatan ganda.
"Itu di PT. Nusa Halmahera Mineral dan PT. Fajar Bakti. Jadi kita tegur
perusahaannya. Karena TKA yang kerja sebagai cleaning service, itu tidak boleh. Kami
keras di lapangan. Kalau ditemukan kami keluarkan," ujarnya.
Page 87 of 136.