Page 175 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 175

APINDO SUSUN RENCANA SIKAPI ANIES YANG NGOTOT NAIKKAN UMP JAKARTA

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta akan menggelar rapat besok, Selasa (28/12),
              untuk menyikapi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tetap menaikkan upah
              minimum ( UMP ) sebesar 5,1%. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta
              Nurjaman menegaskan kebijakan Anies harus dikoreksi karena melanggar ketentuan.

              Sebagai informasi, hari ini, Senin (27/12), Anies Baswedan resmi menetapkani UMP DKI Jakarta
              sebesar Rp 4.641.854. Upah ini akan berlaku mulai 1 Januari 2022.

              UMP ini naik sebesar 5,1%, jauh di atas angka yang ditetapkan pada akhir November lalu yakni
              Rp 4.453.935. Kenaikan UMP ini juga di atas ketetapan pemerintah yakni sebesar 1,09%.

              "Harus (dikoreksi) kita ingin semuanya based on the rule. Besok pagi (kami) akan koordinasi
              membahas terkait dengan regulasi tersebut,"tutur Nurjaman, kepada Katadata, Senin (27/12).
              Dia  menambahkan  Apindo  bersama  kamar  dagang  dan  industri  Indonesia  (Kadin)  akan
              mempelajari dahulu terkait keputusan Anies.

              "Kami akan bahas langkah apa yang harus dilakukan dan pendekatan apa yang akan dilakukan.
              Apakah masih ada ruang yang bisa dibicarakan. Tapi memang ini harus segera dibahas,"tutur
              Nurjaman.

              Selain  melakukan  pendekatan  dengan  pemerintah  untuk  menemui  kesepakatan,  Nurjaman
              mengatakan Apindo Jakarta juga akan merencanakan upaya lain.

              Termasuk di dalamnya adalah membawa persoalan ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
              Sebelumnya, Apindo berencana menggugat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke PTUN jika Anies
              tetap  bersikeras  mengimplementasikan  revisi  aturan  UMP.  Pasalnya,  revisi  aturan  tersebut
              dilakukan secara sepihak tanpa meminta persetujuan dari pihak pengusaha.

              "Kami tinggal menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) saja. Kalau sudah ada, kita langsung
              gugat," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, dalam
              konferensi pers, Senin (20/12).

              Sementara itu, dilansir dari Antara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta
              Andri Yansyah menegaskan keputusan pemerintah DKI Jakarta terkait UMP sudah final.
              "Tidak ada kemungkinan direvisi lagi," kata Andri di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, (27/12),
              seperti dikutip dari Antara.

              Menurutnya kenaikan UMP sebesar 5% adalah bentuk keberpihakan pemerintah DKI berpihak
              kepada semua pihak baik pengusaha maupun pekerja.

              Dalam keputusan itu, pihaknya memberikan ruang kepada perusahaan yang tidak mengalami
              pertumbuhan saat pandemi Covid-19.

              "Terkait  pandemi  Covid-19,  Pemprov  DKI  harus  bisa  menjamin  pekerjanya  yang  sektornya
              kebetulan tumbuh. Tapi kami juga harus menyelamatkan terhadap perusahaan yang sektornya
              tidak mengalami pertumbuhan," katanya.
              Dia  juga  menegaskan  UMP  2022  hasil  revisi  itu  dikeluarkan  secara  sepihak.  Penetapan  itu
              didasarkan pembicaraan di Dewan Pengupahan yang dihadiri unsur pemerintah, serikat pekerja
              dan pengusaha. Pada saat pembahasan, lanjut dia, tidak ada kata sepakat atau tidak sepakat
              seperti pada tahun 2021.



                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180