Page 276 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 276

”Kami sudah pernah menyarankan moratorium mengirim ABK kita ke kapal-kapal China, tetapi
              pemerintah tidak memilih opsi itu karena lapangan kerja di dalam negeri masih kurang. Akan
              tetapi, sulit melindungi ABK kita jika tidak ada aturan yang mewajibkan demikian di sana (China).
              Jadi, Indonesia bisa berkoordinasi dengan China agar ABK yang diterima bekerja hanyalah yang
              dikirim perusahaan penyalur yang resmi,” kata Abdi.

              Perbudakan terselubung

              Dari cerita para ABK yang pernah bekerja di kapal perikanan China itu, tidak salah bila ada yang
              menyebut sektor pekerja kelautan migran menjadi ajang perbudakan terselubung. Ironisnya,
              Pemerintah  Indonesia  masih  saja  gamang  mengambil  langkah  tegas  untuk  menyelesaikan
              persoalan itu.

              Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo, Sabtu (9/10), mengatakan kekosongan hukum di
              Indonesia membuat kasus perbudakan terselubung ABK Indonesia di kapal asing terus berulang.
              Padahal, UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia memerintahkan
              pembuatan aturan khusus untuk perlindungan pekerja migran kelautan. Peraturan itu awalnya
              ditargetkan selesai pada 2019, tetapi sampai sekarang tak jelas rimbanya.

              Kepala  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  Benny  Rhamdani  mengakui,  ada  ego
              sektoral yang tidak kunjung usai dalam pembahasan rancangan peraturan pemerintah (RPP)
              tersebut.  Pengakuan  Benny  menambah  bukti  keruwetan  tata  kelola  penempatan  dan
              perlindungan  pekerja  migran  di  sektor  kelautan.  Padahal,  BP2MI  mengidentifikasi  80  persen
              persoalan bermula dari tata kelola yang tumpang tindih (Kompas, 22/9/2020).

              Tumpang tindih itu terlihat dalam kewenangan penerbitan izin bagi perusahaan pengirim ABK
              Indonesia.  Kementerian  Perdagangan  dan  Dinas  Perdagangan  bisa  mengeluarkan  surat  izin
              usaha perdagangan (SIUP) penempatan ABK oleh agen ABK. Kementerian Perhubungan bisa
              mengeluarkan surat izin usaha perekrutan dan penempatan awak kapal (SIUPPAK).

              Adapun Kementerian Ketenagakerjaan bisa mengeluarkan surat izin perusahaan penempatan
              pekerja migran Indonesia (SIP3MI) kepada perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia
              (P3MI). SIUP penempatan ABK, SIUPPAK, dan SIP3MI sama-sama bisa digunakan sebagai izin
              mengirim PMI kelautan.

              ”Kewenangan penerbitan izin bagi perusahaan pengirim ABK Indonesia itu seharusnya disatukan
              supaya tidak ada lempar tanggung jawab antara kementerian dan lembaga. Karena ini terkait
              inspeksi ketenagakerjaan, yang punya mandat adalah Kementerian Tenaga Kerja,” kata Wahyu.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah enggan berkomentar soal kasus kekerasan terhadap ABK
              di kapal perikanan China yang tidak kunjung teratasi. ”(Tanya) Isu lain saja, ya,” ucapnya saat
              ditemui  di  Minahasa  Utara,  Sulawesi  Utara,  seusai  meresmikan  program  magang  bidang
              pariwisata, Jumat (24/9).

              Kalau Indonesia meratifikasi Konvensi ILO 188, itu akan membantu usaha Indonesia mendorong
              negara lain untuk memberi perlindungan yang lebih baik bagi awak kapal perikanan

              Namun,  rapat  koordinasi  nasional  perlindungan  pekerja  migran  Indonesia  sedang  digelar  di
              Bandung  sejak  pertengahan  pekan  ini.  Abdi  Suhufan,  Koordinator  DFW  Indonesia  yang
              menghadiri rapat tersebut, mengatakan RPP tersebut sudah hampir final.

              ”Izin bagi perusahaan perekrutan dan penempatan ABK ke luar negeri akan disatupintukan di
              Kemenaker, yaitu dalam bentuk SIP3MI. SIUPPAK dari Kemenhub tidak akan berlaku lagi,” kata
              Abdi tanpa menyebutkan kapan aturan itu akan mulai berlaku.



                                                           275
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281