Page 273 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 273
Judul Kapal Perikanan China, Kuburan Terapung Pekerja Migran Indonesia
Nama Media kompas.id
Newstrend Perlindungan ABK
Halaman/URL https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/10/12/kapal-perikanan-
china-kuburan-terapung-pekerja-migran-indonesia/
Jurnalis PANDU WIYOGA/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Tanggal 2021-10-12 10:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Untuk yang kesekian kali, berita kematian kembali datang dari kapal ikan berbendera China. Dua
anak buah kapal (ABK) Indonesia asal Jawa Tengah yang bekerja di Liao Dong Yu 571, yakni
Fathul Majid dan Rila Salam (22), tewas di perairan Somalia pada 19 Juli 2021. Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah enggan berkomentar soal kasus kekerasan terhadap ABK di kapal
perikanan China yang tidak kunjung teratasi. ”(Tanya) Isu lain saja, ya,” ucapnya saat ditemui
di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, seusai meresmikan program magang bidang pariwisata,
Jumat (24/9).
KAPAL PERIKANAN CHINA, KUBURAN TERAPUNG PEKERJA MIGRAN INDONESIA
Untuk yang kesekian kali, berita kematian kembali datang dari kapal ikan berbendera China. Dua
anak buah kapal (ABK) Indonesia asal Jawa Tengah yang bekerja di Liao Dong Yu 571, yakni
Fathul Majid dan Rila Salam (22), tewas di perairan Somalia pada 19 Juli 2021.
Hari itu cuaca sedang buruk di perairan Somalia. Namun, Kapal Liao Dong Yu 571 tetap nekat
berlayar. Majid dan Rila dipaksa para mandor menurunkan pukat untuk mengeruk ikan di tengah
laut yang bergejolak.
Nasib malang menghampiri mereka berdua. Hantaman ombak besar ke lambung Liao Dong Yu
571 membuat pintu pukat kapal itu terempas dan mengenai kepala Majid. Ia tewas seketika
dengan luka parah di kepala.
Adapun Rila tercebur ke laut setelah terkena rantai pukat yang terpental saat dihantam ombak
besar. Tubuh pemuda itu tidak pernah ditemukan.
Jenazah Majid dikuburkan di Somalia dan keluarganya di Brebes diberi sejumlah uang sebagai
ucapan duka. Adapun keluarga Rila di Tegal masih berjuang menuntut tanggung jawab dari
perusahaan penyalur, yakni PT Raja Crew Atlantik.
272