Page 263 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 263

KEMNAKER TAMPUNG ASPIRASI SOAL PENANGANAN PMI NON-PROSEDURAL

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Bina Penempatan dan Pelindungan
              PMI  menggelar  Focus  Group  Discussion  (FGD)  Penanganan  dan  Pencegahan  Penempatan
              Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural. Acara tersebut membahas upaya meningkatkan
              kolaborasi dan sinergi dalam pelaksanaan pelindungan bagi PMI.

              Utamanya terkait langkah pencegahan dan penanganan penempatan PMI non-prosedural. Acara
              tersebut berlangsung secara hybrid di Kota Bekasi, Jawa Barat pada Senin (6/12).

              "Hasil dari FGD ini akan dijadikan rekomendasi dalam mengambil kebijakan dalam policy brief
              yang dikeluarkan oleh Menaker Ida Fauziyah," kata Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal
              Binapenta  dan  PKK  Kemnaker,  Haiyani  Rumondang  dalam  keterangan  tertulis,  Jumat
              (10/12/2021).

              Dia  menegaskan  perlindungan  PMI  tak  dapat  berjalan  hanya  dengan  satu  kementerian  atau
              lembaga.  Melainkan  harus  dilaksanakan  secara  bersama-sama.  Hal  ini  mengingat  setiap
              kementerian/lembaga punya kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

              "Pelayanan penempatan dan pelindungan PMI harus dilakukan secara terkoordinasi dengan baik
              antara  pemangku  kepentingan  yang  ada  di  Pusat  dan  Daerah  serta  keterlibatan  masyarakat
              dalam mewujudkan pelindungan PMI," terangnya.

              Haiyani  berharap  acara  FGD  ini  bisa  menjadi  wadah  untuk  menampung  saran  dalam
              meningkatkan pelayanan, penempatan, dan pelindungan PMI, khususnya penanganan PMI Non
              Prosedural.

              "Kami berharap FGD ini dapat memberikan masukan bagi peningkatan pelayanan penempatan
              dan pelindungan PMI," katanya.
              Sementara itu, Perwakilan IOM, Eny Rofiatul menjelaskan berdasarkan penelitian dan kajian yang
              telah dilakukan, terdapat gap dari proses migrasi yang saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi
              semua pihak.

              "IOM  saat  ini  sedang  mengembangkan  Modul  Pre-Employee  Orientation  dan  Pre-Departure
              Orientation  yang  menyasar  pencari  pekerja  dalam  memberikan  informasi  lebih  awal  untuk
              memutuskan apakah bermigrasi merupakan keputusan yang layak diambil atau tidak," kata Eny.

              Di sisi lain, perwakilan ILO di Indonesia, Synthia Harkrisnowo, menekankan upaya pelindungan
              PMI ini harus berawal dari desa tempat asal PMI tersebut. Karena desa adalah menjadi pintu
              utama dalam proses penempatan PMI.

              "Maka  dari  itu  perlu  adanya  penguatan  pelindungan  PMI  dari  desa  yang  dilakukan  secara
              bersama," tandasnya.

















                                                           262
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268