Page 358 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 358

PULUHAN BURUH KEMBALI GELAR AKSI, TUNTUT KENAIKAN UMP

              MEDIALAMPUNG  --  Puluhan  orang  yang  tergabung  dalam  federasi  serikat  buruh  Lampung,
              kembali menggelar aksi di depan kantor Gubernur Lampung, Kamis (9/12).

              Setelah menunggu kurang lebih satu jam beberapa utusan aksi diperkenankan untuk melakukan
              audiensi  dengan  pihak  Pemerintah  Provinsi  (Pemprov)  Lampung  dalam  hal  itu  diwakili  oleh
              Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Lampung, Muhammad Firsada
              dan  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Provinsi  Lampung,  Agus  Nompitu  di  Gedung  Balai  Keratun,
              Lingkungan Pemprov Lampung.

              Para aksi tersebut meminta Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi untuk dapat merevisi surat
              keputusan (SK) Gubernur Lampung No.G/634/V.08/HK/2021 pada 19 November 2021, tentang
              Upah Minimum Provinsi (UMP) Lampung 2022.

              "Kami kembali kemari tidak lain tidak bukan hanya ingin agar Bapak Gubernur merevisi surat
              keputusannya tentang Upah Minimum Provinsi lampung yang mana menaikkan upah sebesar
              0,35% atau Rp8,484," Kata Koordinator Aksi, Fungky.

              Permintaan kenaikan upah tersebut dengan alasan utama banyak nya harga bahan pokok yang
              melonjak. "Karena kami menilai harga bahan pokok hari ini pun sudah banyak kenaikan. Maka
              bagaimana kami ini sejahtera ketika upah yang naik hanya sedemikian itu besarannya," kata dia.

              Sementara,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Provinsi  Lampung,  Agus  Nompitu  menyampaikan,
              bahwasanya UMP 0,35% itu untuk mereka yang bekerja di bawah 1 tahun yaitu yang paling
              rendah, namun bagi mereka yang di atas satu tahun itu wajib secara undang-undang dan tertera
              di dalam peraturan pemerintah tentang pengupahan itu harus menggunakan struktur dan skala
              upah.

              Kemudian ia juga mengatakan pasca dikeluarkan amar putusan MK yang telah mengeluarkan 9
              putusan, maka pihaknya sedang dan akan membahas menyusun masukan dari berbagai pihak
              termasuk Serikat buruh untuk poin-poin yang ingin direvis

              "Yang mana amar putusan telah dibacakan inkonstitusional putusan bersyarat. Dia akan menjadi
              inkonstitusional permanen manakala tidak dilakukan revisi terhadap undang-undang Cipta karya
              tersebut dan akan diberlakukan undang-undang sebelurmnya. Itu salah satu amar putusan yang
              diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi," kata dia

              Ia  meminta  para  Serikat  buruh  kalo  memang  ada  poin-poin  yang  ingin  disampaikan  dalam
              Undangan-undang No.11/2020 terscbut yang telah diambil keputusan olch MK dengan bahan
              argumentatif, dalam disampaikan secara langsung, forum pembahasan atau tertulis.

              "Hal itu akan kami sampaikan masukan secara kescluruhan kepada Gubernur akan kita rekom
              ke Kementerian Tenaga Kerja dan Mahkamah konstitusi," pungkasnya (ded/hnl)

















                                                           357
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363