Page 369 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 369

Namun, ada 3 wilayah di pulau Jawa yang ternyata memiliki upah minimum paling tinggi dan
              mengalahkan  UMP  2022  DKI  Jakarta.  Ketiga  wilayah  tersebut  yaitu  Kota  Bekasi,  Kaputen
              Karawang dan Kabupaten Bekasi.

              Pada  2022,  UMK  Kota  Bekasi  ditetapkan  sebesar  Rp  4.816.921.  Kemudian  diikuti  Kabupaten
              Karawang dengan UMK 2022 sebesar Rp 4.798.312 dan Kabupaten Bekasi dengan UMK 2022
              sebesar Rp 4.791.843.

              Sementara UMP DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp 4.452.724. Di bawah Jakarta, ada Kota Depok
              dengan UMK 2022 sebesar Rp 4.377.231 dan disurul Kota Surabaya dengan UMK 2022 sebesar
              Rp 4.375.479.

              Saat ini Upah Minimum Kabupaten/Kota sedang menjadi perbincangan. Lantaran kalangan buruh
              menolak Penetapan Upah Minimum Kabupaten atau Kota atau UMK 2022 yang dianggap tidak
              sesuai. Bahkan mereka pun melakukan aksi mogok kerja dan demo ke jalan.

              Bahkan kini diperparah dengan masalah yang semakin pelik setelah adanya putusan Mahkamah
              Konstitusi bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja
              cacat  formil  karena  pembentukannya  bertentangan  dengan  UUD  1945.  Mahkamah  juga
              menyatakan bahwa UU Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat.

              Sebab, ada beberapa upah minimum kabupaten/kota yang kenaikannya tidak sesuai dengan PP
              36/2021 yang merupakan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Cipta Kerja yang mengubah rumus perhitungan upah buruh yang sebelumnya diatur dalam PP
              Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

              Berikut daftar beberapa upah minimum Kabupaten/Kota tahun 2022 yang mengalami kenaikan
              tidak sesuai PP 36 tahun 2021, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan yang dikutip
              Kamis (9/12/2021).

              1. Sumatera Utara - Deli Serdang Rp 3.188.592 Seharusnya tidak ada kenaikan, namu naik Rp
              70.000 atau 2,24 persen dari UMK tahun 2021 Rp 3.118.592.

              - Padang Lawas Rp 2.758.828 Seharusnya kenaikan 0,83 persen namun naik 0,84 persen yaitu
              Rp 23.001 dari UMK tahun 2021 Rp 2.735.827.

              - Sibolga Rp 3.006.826 Seharusnya kenaikan 0,09 persen namun naik 0,10 persen atau Rp 2.905
              dari UMK tahun 2021 Rp 3.003.922).
              2. Lampung - Lampung Timur Rp 2.440.486 Seharusnya kenaikan 0,05 persen namun naik 0,34
              persen Rp 8.336 dari UMK tahun 2021 Rp 2.432.150.

              3. Daerah Istimewa Yogyakarta - Kulon Progo Rp 1.904.275 Seharusnya kenaikan 0,05 persen
              namun naik 0,34 persen Rp 8.336 dari UMK tahun 2021 Rp 1.805.000).

              -  Gunung  Kidul  Rp  1.900.000  Naik  7,34  persen  atau  Rp  130.000  dari  UMK  tahun  2021  Rp
              1.770.000).

              - Sleman Rp 2.001.000 Seharusnya kenaikan sebesar 4,83 persen namun naik menjadi 5,12
              persen atau Rp 97.500 dari UMK tahun 2021 Rp 1.903.500).

              4. Jawa Timur - Pasuruan Rp 4.365.133 seharusnya tidak ada kenaikan, namun naik 1.75 persen
              atau Rp 75.000 dari UMK tahun 2021 Rp 4.290.133.

              - Sidoarjo 4.368.581 Seharusnya tidak ada kenaikan, namun naik 1.75 persen atau Rp 75.000
              dari UMK tahun 2021 Rp 4.293.581.

                                                           368
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374