Page 428 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 428
Menurutnya, pengusaha di Lebak mampu membayar upah buruh di atas Rp 3.000.000. Apalagi,
di Kabu paten Serang yang notabenenya ka bu paten tetangga Lebak, UMK-nya men capai Rp4,2
juta lebih. Padahal, wila yahnya hanya dibatasi oleh rel kereta api. “Aksi yang kami lakukan
merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang hanya berpihak kepada
pengusaha.
Padahal, tanpa adanya buruh yang kerja setiap hari, perusahaan tidak akan bisa produksi,”
ungkapnya. Untuk itu, Sidik Uen dan para buruh berharap Gubernur Banten dapat
mempertimbangkan aspirasi buruh yang disampaikan di jalanan.
Kalau Gubernur diam saja, maka buruh akan bersikap terhadap pemimpin yang tidak mau
mendengar suara para pekerja di delapan kabupaten kota di Banten. “Upah murah yang kami
terima tidak sebanding dengan pekerjaan yang dibebankan perusahaan. Karena itu, kami
menuntut perbaikan upah dan momentumnya sekarang,” tegasnya.
Hilal, buruh di Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, berharap, apa yang diperjuangkan SPN dan
aliansi buruh yang lain dapat menjadi perhatian para pemimpin di Banten.
Dia dan buruh di Lebak ingin ada peningkatan upah, sehingga upah yang diterima buruh di Lebak
tidak jauh berbeda dengan apa yang diterima buruh di Ka bupaten Serang. “Perjuangan kami
akan dilanjutkan. Semoga, apa yang dilakukan hari ini bisa mengubah kebijakan pemerintah
terkait upah murah,” tukasnya.
(tur)
Caption:
UNJUK RASA: Ratusan buruh dari berbagai perusahaan melakukan aksi unjuk rasa menolak upah
murah di perpempatan Papanggo, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, kemarin.
427