Page 5 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2021
P. 5

KENAIKAN UPAH MINIMUM 2022 HANYA 1 PERSEN, PENGUSAHA BAHAGIA?

              Pemerintah bakal mengumumkan kenaikan upah minimum pada Selasa sore hari ini (16/11).
              Buruh memang bakal mendapatkan kenaikan upah, namun nilainya jauh dari tuntutan sebesar
              7%-10%. Pemerintah  bakal  mengabulkan  rata-rata  kenaikan  upah  minimum  ‘hanya’  sebesar
              1,09%.

              Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Dapenas)  RI,  Adi  Mahfudz  menyambut  baik  hasil
              kenaikan  upah  berdasarkan  kebijakan  terbaru,  yakni  setelah  pemerintah  menggunakan
              instrumen PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan sebagai dasar perhitungan, bagian dari UU
              Cipta Kerja.

              “Itu sesuai regulasi yang ada. Bukan masalah tepat atau nggak tepat, (UM) naik atau turun, tapi
              itu sesuai regulasi. Kenaikan berapapun nggak masalah sepanjang pertumbuhan ekonomi dan
              inflasi bagus. Mau naik berapa pun nggak masalah buat pengusaha,” katanya kepada CNBC
              Indonesia, Selasa (16/11/21).
              Namun, bukan berarti tidak ada kendala. Ia menilai pengusaha bakal kesulitan jika kenaikan
              upah  minimum  tidak  diimbangi  oleh  kemampuan  perusahaan.  Dalam  hal  ini  kemampuan
              perusahaan berbeda-beda.

              “Boleh nggak gaji di bawah upah minimum? Jangankan itu, nggak gaji pun boleh dengan syarat
              mengalami  rugi  dua  tahun  dibuktikan  rugi  berturut-turut,  kedua  dialog  pengusaha  pekerja
              dengan Kemnaker. Namun kami wanti-wanti kiranya perusahaan jika tidak terdampak pandemi
              taat regulasi, nggak ada alasan nggak diperhatikan pekerjanya,” sebut Adi.

              Dengan asas kemampuan, maka perusahaan juga tidak boleh curang jika merasa mampu dan
              tidak terdampak agar tetap memberikan hak pekerjanya. Di sisi lain, Adi menilai bahwa banyak
              pekerja yang berasal dari perusahaan kecil kurang mendapat perhatian. Padahal, pelaku Usaha
              Mikro Kecil dan Menengah jauh lebih besar daripada perusahaan besar.
              “Jadi bukan kesampingkan pekerja yang lain, upah minimum tetap diperhatikan tapi kepentingan
              nasional  lebih  besar  harus  diperhatikan,”  sebut  Adi  yang  juga  Wakil  Ketua  Umum  Bidang
              Ketenagakerjaan Kadin itu.

              Marah  UMP  Naik  1  Persen,  2  Juta  Buruh  Siap  Mogok  Nasional  Presiden  Konfederasi  Serikat
              Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengatakan,  sebanyak dua  juta buruh  akan  melakukan
              mogok kerja nasional pada Desember 2021. Langkah ini ditempuh karena pemerintah hanya
              menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 1,09 persen.

              Said  mengatakan,  KSPI  sudah  menggelar  rapat  dengan  60  serikat  buruh  tingkat  nasional.
              Keputusannya adalah melakukan mogok produksi secara nasional pada Desember mendatang.

              “60 federasi tingkat nasional memutuskan mogok nasional, setop produksi. Ini akan diikuti 2 juta
              buruh,  (sehingga)  lebih  dari  ratusan  ribu  pabrik  akan  berhenti  bekerja,”  ungkap  Said  dalam
              konferensi pers daring, Selasa (16/11).

              Said menyebut, mogok nasional ini akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Tapi, tanggal
              pelaksanaannya  belum  disepakati  antara  serikat  buruh.  Untuk  sementara,  direncanakan  aksi
              mogok nasional digelar pada tanggal 6 hingga 8 Desember 2021.

              Sebelum aksi mogok nasional, kata Said, akan terdapat sejumlah aksi pendahuluan. Mulai hari
              ini, Rabu (17/11), buruh-buruh di daerah akan menggelar demonstrasi di kantor pemerintah
              daerah dan DPRD setempat.



                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10