Page 57 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2021
P. 57

Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Lampung,  Sulaiman  Ibrahim  menilai
              kenaikan UMP Lampung 2022 yang hanya naik Rp8.000 itu sangat kurang, mengingat kebutuhan
              hidup saat ini kian bertambah dan harga sembako terus melonjak.

              “Informasinya UMP Lampung 2022 hanya naik Rp8.000. Katanya ekonomi membaik, ini mah
              yang kaya tambah kaya, yang miskin, makin miskin,” kata Sulaiman, Rabu (17/11/2021).

              Dikatakan bahwa persoalan pengupahan hak yang paling dasar bagi buruh. Menurutnya dalam
              memenuhi kebutuhan hidup memang tidak akan pernah cukup, Namun demikian pekerja perlu
              mendapatkan penghasilan layak minimal Rp2,8 juta per bulan.

              “Kebutuhan pokok naik, daya beli jatuh bahkan merosot jauh. UMP Lampung 2022 minimal ada
              kenaikan 10%. Buruh bisa mogok kerja, apalagi soal perut, untuk istri dan anak perlu sekolah,”
              katanya.

              Ketua Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU) Lampung, Tri Susilo, mengatakan penetapan
              pengupahan didasarkan pada pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, dan daya penyerapan tenaga
              kerja yang justru stagnan bahkan cenderung merosot selama masa pandemi covid-19.

              Untuk  itu  kenaikan  upah  di  masa  krisis  harus  mampu  menyelamatkan  pekerja  dari  periode
              tersebut. Kenaikan UMK sepatutnya minimal 15 persen dan UMP minimal 100%.

              “Kami mendorong agar UMP ini bisa naik, pada 2020 dan 2021 kemarin di angka Rp2,4 juta per
              bulan. Untuk 2022 kami ingin di angka Rp3 juta per bulan,” katanya. [*]














































                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62